Bekasi, Padangkita.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantau dan merawat jembatan jalan tol agar tetap kokoh bertahan seperti yang diharapkan atau 'level of service'.
Diketahui, keberadaan jalan tol memiliki peran penting dalam mendukung waktu tempuh berkendara yang semakin cepat hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Di setiap ruasnya juga terdapat berbagai macam jembatan yang menghubungkan wilayah satu dengan lainnya dan telah dirancang dengan kualitas terbaik untuk menahan beban kendaraan yang melintasinya.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencontohkan jembatan di ruas Jalan Tol Semarang - Solo yang dibangun dengan tipe struktur gelagar.
Ternyata jembatan jalan tol ini dirancang mampu menahan beban maksimal seberat 70 ton dengan usia rencana jembatan yakni usia 75 hingga usia 100 tahun dan diharapkan tetap bertahan dalam waktu yang lama.
Dengan demikian, jembatan tol yang dibangun harus tetap memperhatikan kualitas konstruksi yang tahan bencana alam seperti gempa bumi maupun bencana alam berat lainnya.
Hingga saat ini, untuk mengetahui kondisi jembatan dilakukan inspeksi secara rutin (maintenance) untuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilakukan oleh inspektor lapangan secara visual serta pemeriksaan non-destructive test, pengujian vibrasi, dan pengambilan data 3D jembatan menggunakan metode Unmmaned Aerial Vehicle(UAV) atau Drone.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka segera dilakukan perbaikan untuk mempertahankan Level of Service jembatan tersebut.
BPJT Kementerian PUPR mengungkap, untuk perbaikan pada jembatan terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan kondisinya, yaitu mulai dari perbaikan rutin seperti penambalan retak, perbaikan lubang dan perawatan sambungan jembatan.
Kemudian juga dilakukan perbaikan secara berkala, yaitu penggantian bearing pad serta penggantian expansion jointserta perbaikan khusus apabila ditemukan kerusakan yang dapat mempengaruhi integritas struktur jembatan dan berdampak pada keselamatan pengguna jalan seperti terjadinya longsor pada tebing/lereng di sekitar pondasi jembatan maupun penurunan/pergerakan pada pondasi jembatan.
Sebagai upaya mempertahankan kondisi pondasi jembatan dalam keadaan baik, juga dilakukan pembersihan gulma atau tanaman liar di sekitarnya dan pembersihan saluran drainase yang ada pada tiap-tiap jembatan agar tetap berfungsi dan tidak terjadi endapan.
Baca juga: PUPR Ungkap Data Terbaru Jalan Nasional dan Jalan Tol yang Siap Digunakan di Lebaran 2022
Pentingnya disiplin dalam berkendara juga berpengaruh terhadap usia jembatan, seperti halnya bagi para pengendara truk bermuatan lebih (Over Dimension Over Load/ODOL) sehingga kendaraan besar seperti truk harus mengetahui batas beban muatannya untuk tetap terjaga kondisi jalan maupun jembatannya. [*/pkt]