Bukittinggi, Padangkita.com - Terminal Aur Kuning Bukittinggi akan ditutup sementara. Hal itu sesuai aturan terbaru Permenhub No. 25 tahun 2020, yang menyatakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), terminal tidak boleh beroperasi. Sumbar sendiri telah mulai memberlakukan PSBB sejak Rabu (22/4/2020), hingga 14 hari ke depan.
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menjelaskan, aturan Permenhub No 25 tahun 2020 itu, baru dikeluarkan Kamis (23/4/2020). Sehingga terhitung Jumat (24/4/2020), aturan itu harus diterapkan. Untuk sementara yang dilarang beroperasi meliputi terminal, angkutan antar-provinsi, dalam provinsi, angkutan udara dan angkutan umum lainnya.
“Mulai hari ini kita terapkan. Untuk itu, kami tinjau langsung ke Terminal Simpang Aur. Supaya ini dilaksanakan, terminal kita tutup dulu, tidak dioperasionalkan,” kata Irwan Prayitno saat meninjau Terminal Aur, bersama anggota forum komunikasi pimpinn daerah (Forkopimda) Bukittinggi, Jumat (24/4/2020).
Aktivitas pasar, kata Irwan, juga mesti dibatasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Menanggulangi Covid-19 ini memang dilema, akan berpengaruh terhadap ekonomi. Namun untuk saat ini, kesehatan lebih utama,” kata Irwan lagi.
Dalam kunjungan itu, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias langsung memberi pengertian kepada agen angkutan serta sejumlah pedagang Aur, agar dapat memahami situasi dan aturan Permenhub ini. Terhitung 24 April terminal tidak dioperasionalkan sementara.
Baca juga: Hasil Swab Kedua Keluar, Wawako Bukittinggi Negatif Covid-19
“Kita minta pemahaman semua warga terkait hal ini. Permenhub ini sampai tanggal 7 Mei diberlakukan tanpa sanksi. Nanti setelah 7 Mei itu, jika terus diberlakukan hingga Lebaran, tentu akan ada sanksi. Kita sangat paham imbasnya terhadap perekonomian. Namun sekarang ini, kesehatan lebih diutamakan,” ujar Ramlan.
Selain mengunjungi terminal Aur Kuning, Gubernur juga berkunjung ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Orang nomor satu di Sumbar itu, meninjau kesiapan RSAM dan tim medisnya sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumbar.
Direktur RSAM Bukittinggi, dr. Khairul menjelaskan, untuk pasien Covid-19, saat ini di RSAM sudah punya 20 tempat tidur dan akan ditambah 4 tempat tidur lagi. Dokter spesialis paru ada tiga orang dan sejumlah tim medis lainnya standby untuk menangani pasien.
“Sampai saat ini masih ter-cover oleh tim medis kita di RSAM. Saat ini ada dua pasien positif Covid-19 yang baru masuk. Satu pasien dari Payakumbuh, satu pasien dari Pesisir Selatan (Pessel). Sementara itu, juga ada lima pasien PDP (pasien dalam pemantauan) lainnya yang sudah lebih dahulu dirawat,” jelasnya.
Gubernur Apresiasi RSAM dan Warga Bukittinggi
Pada kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi upaya RSAM dalam penanganan Covid-19. Apresiasi khusus juga disampaikan Gubernur kepada tim medis yang telah bekerja keras, berupaya menyelamatkan pasien.
“Kami terima kasih kepada RSAM dan juga tim medis yang telah bekerja keras untuk menyelamatkan pasien. Alhamdulillah pasien di RSAM yang positif Covid-19 juga sembuh semua. Sarana prasarana yang ada di RSAM sangat membantu jika ada penambahan kasus positif Covid-19 di Sumbar,” ungkap Irwan Prayitno.
Gubernur juga mengapresiasi Pemko Bukittinggi dan masyarakatnya, yang berhasil menekan angka penyebaran Covid-19 di Bukittinggi. Dalam dua minggu terakhir tidak ada penambahan kasus positif dan PSBB pun mulai berjalan baik.
“Tidak ada penambahan kasus positif. Pasien positif sebelumnya juga telah isolasi mandiri di rumah, menunggu swab kedua untuk memastikan kesembuhannya. Ini harus kita tekan terus agar tidak berkembang di seluruh wilayah Sumbar.” [agg]