Pariaman, Padangkita.com - World Bank bersama tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS) Pusat dan Provinsi berkunjung ke Kota Pariaman, karena menjadi daerah terbaik dalam penurunan stunting di tingkat nasional.
Kunjungan tim di Sumatera Barat (Sumbar) berlangsung selama dua hari, 11-12 November 2025. Pada hari pertama, Selasa (11/11/2025), tim turun ke Kota Padang, dan hari kedua sejak pagi tim melakukan kunjungan lapangan ke Desa Cubadak Mentawai, Kecamatan Pariaman Timur.
Tim World Bank dan TPPPS berkunjung ke Kantor Desa, PAUD HI dan Posyandu, kemudian dilanjutkan siang dengan diskusi bersama OPD Kota Pariaman.
“Kita dikunjungi oleh World Bank dan TPPPS Pusat untuk melakukan Mid Term Review (MTR). Mereka. ingin melihat pelaksanaan program dan mengevaluasi kemajuan INEY (Investing in Nutrition and Early Years) Phase 2 di Kota Pariaman, sebagai salah satu dari 2 Kota/Kabupaten percontohan di indonesia selain Kabupaten Gorontalo Selatan,” ujar Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pariaman Adi Junaidi, saat memberikan sambutan di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (12/11/2025).
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa INEY Phase 2 adalah fase kedua dukungan program bagi Indonesia, dari World Bank, untuk mempercepat penurunan stunting pada anak dengan meningkatkan penyediaan kualitas layanan kesehatan dan gizi untuk remaja putri, ibu hamil, dan anak 0-59 bulan.
“Program ini melibatkan berbagai lembaga pemerintah, yang tergabung dengan TPPPS Pusat, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Kesehatan, Kemendagri, Kemenkeu dan Kemendikdasmen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak melalui layanan kesehatan yang lebih baik,” terangnya.
TPPPS Pusat melakukan pendampingan, penilaian kinerja stunting Kota Pariaman dengan melihat pelaksanaan Program Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS). Kemudian, melihat progres pendampingan oleh Poltekkes Padang, mengidentifikasi tantangan dan hambatan pelaksanaan program di tingkat lapangan dan mengadakan Forum Group Discussion (FGD) terkait pelaksanaan Program PPPS Kota Pariaman
“Berdasarkan data tahun 2024, Stunting Kota Pariaman mengalami penurunan signifikan. Tahun 2021, angka stunting Kota Pariaman 20,3 %, turun menjadi 18,4 % di tahun 0222, turun lagi menjadi 17,7 % di tahun 2023, dan terakhir di angka 15,7 % di tahun 2024, di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Barat yang 24,2 %, can menjadi terbaik di Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya
Adi Junaidi menyebutkan bahwa capaian ini menunjukan efektifitas intervensi lintas sektor serta komitmen kuat Pemerintah Daerah, dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program intervensi gizi spesifik dan sensitif, dukungan lintas sektor serta partisipasi aktif masyarakat.
Baca juga: Pemko Pariaman Targetkan Zero Stunting Tahun 2024
“Dengan capaian ini, apabila kita memenuhi target capaian yang ditetapkan, Pemerintah Kota Pariaman akan mendapatkan tambahan dana fiskal daerah, yang akan didukung penuh oleh World Bank, dengan pendanaan dari pinjaman program untuk hasil dan hibah dari fasilitas pembiayaan global,” pungkasnya. [*/pkt]











