Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Pemko Payakumbuh mewajibkan seluruh guru untuk melakukan rapid test antibodi sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 saat pembelajaran tatap muka di sekolah
Payakumbuh, Padangkita.com - Pemko Payakumbuh mewajibkan seluruh guru untuk melakukan rapid test antibodi sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 saat pembelajaran tatap muka di sekolah. Sampai Selasa (12/1/2021), dari 3.600 guru yang ada di Payakumbuh, sebanyak 1.800-an guru sudah mengikuti rapid test antibodi ini.
Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh, Bakhrizal memastikan, rapid test untuk seluruh guru mulai dari TK hingga SMA itu masih terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan. "Jadwal dan tempat rapid test guru ini, diatur dan dibagi untuk setiap sekolah," ujarnya.
Menurut Bakhrizal, guru yang dinyatakan reaktif pada rapid test antibodi ini akan langsung dilakukan swab, guna memastikan guru tersebut terpapar Covid-19 atau tidak. Semenjak hasil dari rapid test ini keluar sampai dengan hasil tes swab didapatkan, guru tidak dibolehkan untuk pergi ke sekolah atau diistirahatkan dulu.
Diakui Bakhrizal, hingga Rabu (13/1/2021), memang telah didapatkan guru yang reaktif dan telah dilakukan tes swab terhadap guru tersebut. "Sekarang kita tunggu hasil dari beberapa yang reaktif itu. Jika ada yang positif nanti kami tinjau pelaksanaan pembelajaran tatap mukanya. Apakah masih bisa dilangsungkan atau kembali belar daring," ujar Bakhrizal.
Dia juga menyebut, jika nantinya ada guru yang positif terpapar Covid-19, Dinas Kesehaan akan langsung melakukan pelacakan kontak, baik itu siswa dan guru. Bahkan lingkungan sekitar tempat tinggal guru.
SMPN 1 Payakumbuh jadi Sekolah Tangguh
Di luar proses rapid test antibodi ini, Pemko Payakumbuh juga terus menyiapkan sekolah tangguh Covid-19 atau sekolah yang bisa menggelar belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu sekolah yang disiapkan sebagai sekolah tangguh Covid-19 itu adalah SMPN 1 Payakumbuh.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz ikut hadir ke SMPN 1 Payakumbuh pada Rabu (13/1/2021), untuk menyiapkan Sekolah Tangguh Covid-19 ini. Menurut Erwin, secara umum, warga sekolah dan masyarakat Payakumbuh, tentu sudah paham apa itu Covid-19 dan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai pandemi ini.
"Meski demikian, harus tetap dipastikan, proses belajar tatap muka di sekolah yang sudah dimulai awal Januari 2021 ini, betul-betul aman dan nyaman, bagi seluruh warga sekolah. Apalagi, sekolah adalah tempat yang akan dituju oleh anak-anak kita setiap harinya. Sehingga kita harus membentengi mereka dengan mengadakan program Sekolah Tangguh," kata Erwin.
Ia menyebut, melalui program sekolah tangguh, Pemko Payakumbuh bersama sekolah akan menghidupkan kembali dan memberdayakan kembali Palang Merah Remaja (PMR) dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
"Mereka yang tergabung di PMR dan UKS kita jadikan satgas internal sekolah. Tujuannya, mereka kita berikan ilmu dan nanti mereka memberi informasi kepada teman-temannya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Erwin.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Payakumbuh Azwardi yang ikut hadir di SMPN 1 Payakumbuh, konsep sekolah tangguh yang disiapkan oleh Pemko Payakumbuh di dunia pendidikan, di antaranya adalah protokol kesehatan umum sekolah. Kemudian, protokol kesehatan sarana dan prasarana sekolah, serta protokol kesehatan berangkat dari rumah menuju sekolah.
Baca juga: Satgas Covid-19 Payakumbuh Evaluasi Belajar Tatap Muka, Ini Fakta yang Ditemukan di Lapangan
"Kita sudah menyiapkan semua sekolah, untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, agar penularan Covid-19 terputus. Selain itu tak kalah pentingnya yakni pemberlakuan protokol kesehatan selama siswa di sekolah, protokol kesehatan untuk guru dan tenaga pendidikan maupun protokol kesehatan pulang dari sekolah ke rumah," kata Azwardi. (pkt)
