Lubuk Basung, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten Agam meminta para ulama dan tokoh agama untuk ikut berperan serta untuk menekan penyebaran Covid-19.
Wakil Bupati Agam yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Irwan Fikri mengatakan keterlibatan banyak pihak sangat diperlukan, salah satunya ulama dan tokoh agama.
“Melihat laju harian penularan Covid-19 meningkat, maka kita berharap MUI Agam, DMI Agam dan Kemenag Agam bergerak di bidangnya masing-masing, seperti mengedukasi umat tentang ancaman Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).
Irwan menambahkan penyebaran dan penularan Covid-19 di Kabupaten Agam saat ini kian mengkhawatirkan sehingga diperlukan upaya dan dukungan dari segenap pihak secara masif.
Lebih jauh dijelaskan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat, akan tetapi juga mengancam sendi kehidupan lainnya, termasuk keagamaan.
Untuk itu imbuhnya, pihaknya perlu mendiskusikan upaya yang diambil dalam menekan penyebaran Covid-19 tanpa mengganggu aktivitas keagamaan.
Wabup Agam menyarankan, aktivitas keagamaan dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Menurutnya, mengontrol prokes Covid-19 dengan ketat di tempat ibadah sangat diperlukan. Pihaknya berharap para ulama dan tokoh agama dapat turut mengedukasi masyarakat terkait hal ini.
“Kita dorong jemaah di tempat ibadah untuk membawa sajadah sendiri. Kita bersyukur bisa beribadah di masjid meski dengan prokes, jika masyarakat tidak mengikuti prokes maka kita takut wabah ini makin tidak terbendung,” terang wabup.
Ketua Umum MUI Agam, Muhammad Taufiq didampingi perwakilan DMI Agam menyebut, sebagai salah satu unsur Forkompimda Plus, pihaknya siap menyokong pemerintah setempat dalam upaya memutus mata rantai Covid-19.
Menurutnya, secara prinsip pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait penanganan Covid-19 seperti penerapan 5 M. Dalam hal ini, MUI memiliki tugas menjaga kemaslahatan umat, termasuk dari ancaman Covid-19.
“Kita berharap para ulama, dai, ustaz bisa menjaga prokes dan mencontohkannya ke masyarakat, dimulai dari diri kita dulu. kemudian kita mengedukasi bahwa virus ini nyata adanya, sebab masih ada segelintir masyarakat yang tidak percaya,” ucapnya.
Baca Juga: Survei: Soal Informasi Covid-19, Masyarakat Sumbar Lebih Percaya Tokoh Agama Ketimbang Dokter
Ditambahkannya, selain menjaga prokes Covid-19, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menjaga proman atau protokol keimanan. Pihaknya meyakini, pandemi ini bisa diatasi dengan menjaga ketaatan kepada Allah SWT. [*/abe]