Tekan Impor Obat, Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Paracetamol dalam Negeri

Erick thohir pimpin satgas pemulihan ekonomi dan penanganan covid-19,

Menteri BUMN, Erick Thohir. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan rencana pemerintah dalam menekan ketergantungan impor di sektor kesehatan. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah membangun pabrik obat seperti paracetamol yang selama ini banyak didatangkan dari luar negeri.

"Kita juga konsolidasikan kesehatan. Klaster kesehatan yaitu menggabungkan Biofarma dan refoucing Kimia Farma dan Indofarma. Di mana Kimia Farma fokus ke kimia, dan menekan kebutuhan impor obat obatan. Kita bangun pabrik paracetamol yang selama ini impor," ujar Erick Thohir, dilansir dari Liputan6.com, jaringan Padangkita.com, Rabu (16/9/2020).

Erick Thohir mengatakan, pihaknya selalu berupaya melakukan transformasi lebih baik dari waktu ke waktu. Transformasi yang dilakukan tetap melibatkan swasta sehingga terjadi persaingan yang sehat dan transparan.

"Sitambah lagi tentu di bawah kementerian saya, kami di BUMN terus melakukan tranformasi agar lebih efisien transparan dan juga terus membangun ekosistem yang sehat dengan swasta. Kami juga memastikan bagimana PSN yang jadi beban kami harus dijalankan secara baik," paparnya.

Dalam hal transformasi, saat ini ada 12 klaster BUMN yang didasarkan kepada supply-chain yang ada di BUMN. Pertama mengonsolidasikan klaster pariwisata dan hub. Di mana konsolidasi bandara, hotel, ritel, kawasan wisata dan penerbangan menjadi satu atap.

Baca juga: Tata Kelola Hingga Kebijakan Manajemen, Ini Aib Pertamina yang Dibongkar Ahok

Untuk klaster kesehatan, Kementerian BUMN menggabungkan BUMN farmasi di bawah PT Bio Farma Tbk. PT Kimia Farma Tbk dan PT Indo Farma Tbk akan fokus kepada aspek kimia pendukung obat-obatan. "Indo Farma akan fokus kepada herbal dan kita sinergikan dengan RS kita yang jumlahnya 72," kata Erick.

Tidak hanya itu, Kementerian BUMN juga mengkaji pembangunan kawasan kesehatan. Nantinya kawasan ini akan mengakomodir para penemu, dokter ahli dan RS yang baik untuk menunjang kesehatan Indonesia dengan cara berpatner dengan Kementerian BUMN.

"Kawasan kesehatan ini salah satu dipropose ini masih menunggu. Kalau ini jadi potensial market luar biasa. Banyak sekali sekarang masyarakat Indonesia dari kalangan middle up yang mencari kesehatan di luar negeri," ujar Erick.

"Tidak perlu jauh-jauh, sudah ada di Indonesia sendiri. Hal ini juga membuka partnership dengan siapapun baik foreign investor, pengusaha lokal. Kita punya market yang besar," tandasnya. [*/try]


Berita ini sebelumnya dimuat Liputan6.com jaringan Padangkita.com dengan judul: Keren, Indonesia Bakal Bangun Pabrik Paracetamol Demi Tekan Impor Obat

Baca Juga

Koperasi Merah Putih dari Perspektif Ekonomi Politik
Koperasi Merah Putih dari Perspektif Ekonomi Politik
Mengenal dan 5 Cara Trading Futures Bitcoin Secara Mudah
Mengenal dan 5 Cara Trading Futures Bitcoin Secara Mudah
GAIA Dental Clinic Rayakan 3 Tahun dengan Perawatan Berkualitas dan Kejutan Spesial!
GAIA Dental Clinic Rayakan 3 Tahun dengan Perawatan Berkualitas dan Kejutan Spesial!
Labkesmas Pariaman Dioperasikan Pertengahan 2025, Pemeriksaan Kesehatan akan lebih Akurat
Labkesmas Pariaman Dioperasikan Pertengahan 2025, Pemeriksaan Kesehatan akan lebih Akurat
RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
Pertama di Sumbar, Pemeriksaan Skrining TB dengan X-Ray Portable Dilakukan di Lapas
Pertama di Sumbar, Pemeriksaan Skrining TB dengan X-Ray Portable Dilakukan di Lapas