Simpang Empat, Padangkita.com - Untuk memastikan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan sesuai yang diharapkan, Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Yulianto memantau sejumlah Posko Pengawasan Covid-19 di perbatasan Pasbar.
Di Posko yang berada di Kecamatan Ranah Batahan, Bupati masih menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat yang melintas, Kamis (23/4/2020).
Adapun pelanggaran yang paling banyak dijumpai adalah warga yang tidak memakai masker saat keluar rumah.
Pada pemantauan posko ini, Bupati didampingi oleh anggota forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Setidaknya ada tiga posko yang ditinjau Bupati dan rombongan. Posko tersebut berada di perbatasan Kabupaten Pasbar dengan daerah lain.
Baca juga: Ada Mutasi, Lima Hakim PN Pasbar Jalani Rapid Test
Dari hasil pantauannya, Yulianto menilai masyarakat sudah mulai patuh, khususnya bagi yang berkendara sudah banyak yang menggunakan masker.
"Dibanding hari pertama, hari ini masyarakat jauh lebih disiplin," kata Bupati di Ranah Batahan, Kamis (23/4/2020).
Pada kesempatan itu, setiap pengendara yang tidak memakai masker diberi teguran, dan disuruh mencari masker.
"Jika pengendara tidak memakai masker suruh balik kanan. PSBB ini harus super ketat selama 14 hari ke depan," lanjut Yulianto.
Ia mengimbau masyarakat agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah saat ini seperti pemberlakuan PSBB.
"PSBB ini kan tidak hanya diberlakukan di kabupaten kita saja, seluruh kabupaten di Sumbar menerapkan ini. Untuk itu, kita minta kepada masyarakat semua, agar sadar terhadap tujuan PSBB ini. Untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19," pungkasnya.
Kemudian, dihari ketiga pasca diberlakukannya PSBB ini tampak aktifitas warga jauh lebih sepi dari hari sebelumnya, termasuk aktifitas di instansi Pemerintahan sendiri.
Sementara memasuki hari ketiga PSBB, Jumat (25/4/2020), arus lalu lintas di Pasbar jauh lebih sepi dari biasnya. Kemungkinan, selain PSBB, sepinya arus lalu lintas juga dipengaruhi oleh masuknya bulan Ramadan, yang membuat warga malas keluar rumah.
Di sisi lain, untuk kegiatan Pasa Pabukoan, tetap dibuka. Namun para pedagang menerakan jaga jarak antar-pedagang. [rom]