Tercatat hingga kini ada 6 gunung berapi di Indonesia yang berada pada status waspada. Salah satunya, Gunung Anak Krakatau yang telah mengeluarkan suara dentuman pada Jumat (10/4/2020).
Padangkita.com - Baru-baru ini rakyat Indonesia digegerkan dengan bunyi dentuman yang berasal dari Gunung Anak Krakatau di Lampung. Suara dentuman itu terdengar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, hingga Bekasi pada Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, bunyi dentuman yang didengar masyarakat itu merupakan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai salah satu gunung berapi di Indonesia.
Menindaklanjuti bunyi dentuman tersebut, BMKG menyatakan bahwa hasil monitoring kegempaan sejak tadi malam hingga pagi ini pukul 06.00 WIB menunjukkan tidak ada aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada Jumat (10/4/2020) pukul 22.59 WIB, kekuatannya hanya 2,4 Magnitudo sehingga tidak dirasakan oleh masyarakat. BMKG juga memastikan bahwa suara dentuman tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik.
Sementara itu, dari hasil monitoring muka laut menggunakan Tide Gauge dan Radar Wera, erupsi Gunung Anak Krakatau tidak memicu terjadinya tsunami. Namun, kini statusnya ditetapkan berada di level II-Waspada.
Di lain hal, berdasar tampilan pada laman magma.vsi.esdm.go.id, tercatat ada enam gunung berapi di Indonesia yang kini sedang aktif.
Berikut daftar enam gunung berapi di Indonesia yang sedang aktif.
Gunung Anak Krakatau, Lampung
Gunung Anak Krakatau terletak di Lampung Selatan, Lampung dan memiliki ketinggian 157 mdpl. Berdasarkan laporan pengamatan periode Jumat (10/4/2020) pukul 00.00-24.00 WIB, cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut, tenggara, dan barat daya.
Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 200-500 meter dari puncak. Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Gunung Ibu, Maluku Utara
Gunung Ibu terletak di Halmahera Barat, Maluku Utara dengan ketinggian 1.325 mdpl. Berdasarkan laporan periode Jumat (10/4/2020) pukul 00.00 - 24.00 WIT, cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah selatan dan barat. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 200-800 meter dari puncak.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan dilarang beraktivitas di dalam radius 2 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata.
Gunung Kerinci, Jambi
Gunung Kerinci terletak di Kerinci, Jambi dan memiliki ketinggian 3.805 mdpl. Berdasarkan laporan pengamatan periode Jumat (10/4) pukul 00.00 - 24.00 WIB, cuaca cerah hingga hujan, angin sedang ke arah barat. Teramati asap kawah utama berwarna cokelat dengan intensitas tebal tinggi sekitar 600 meter dari puncak.
Masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung/wisatawan dilarang mendaki kawah yang ada di puncak dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif. Jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci juga harus dihindari karena sewaktu-waktu masih ada potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Gunung Merapi, Jawa Tengah-DI Yogyakarta
Gunung Merapi terletak di Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dengan ketinggian 2.968 mdpl. Laporan visual mencatat cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya. Asap kawah tidak teramati dengan jelas.
Mengingat kondisi ini, ada beberapa rekomendasi bagi masyarakat dan pengunjung serta pemerintah.
- Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
- Radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
- Masyarakat yang tinggal di KRB (Kawasan Rawan Bencana) lll, mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas gunung akan segera ditinjau kembali.
- Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, melalui website www.merapi.bgl.esdmgo.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274)514180-514192.
- Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini.
Gunung Dukono, Maluku Utara
Gunung Dukono terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara dengan posisi geografis di Latitude 1.693°LU, Longitude 127.894°BT dan memiliki ketinggian 1.229 mdpl. Berdasarkan laporan periode Jumat (10/4/2020) pukul 00.00 - 24.00 WIT, cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah selatan dan barat daya.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-250 meter dari puncak. Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 kilometer.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Gunung Semeru, Jawa Timur
Gunung Semeru terletak di Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 mdpl. Berdasarkan laporan periode Jumat (10/4/2020) pukul 00.00 - 24.000 WIB cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah timur. Asap kawah tidak teramati.
Masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas. Selain itu, warga diimbau untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko. [*/Jly]