Padang, Padangkita.com - Kabut asap di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) semakin tebal. Udara pun menjadi tidak sehat, apalagi di luar ruangan. Dinas Kesehatan Kota Padang msngimbau masyarakat untuk melindungi diri menjaga kesehatan.
"Udara sedang tidak sehat, (terutama) bagi lansia, anak-anak, ibu hamil maupun kelompok rentan, ketika tidak ada keperluan keluar rumah, jangan dulu keluar rumah," imbau Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dr Gentina, dilansir Diskominfo Padang, Kamis (14/9/2023).
Gentina menyebut, apabila mendesak untuk beraktivitas di luar rumah, dianjurkan untuk mengenakan masker dan kacamata. Terutama bagi yang berkendaraan roda dua.
"Kabut asap mengandung partikel kecil yang dapat membuat iritasi mata, hidung dan tenggorokan. Partikel itu akan masuk ke saluran nafas yang dapat memicu ashma, alergi, infeksi, maupun ISPA," kata Gentina.
Agar tidak terpapar penyakit saat kabut asap ini, Gentina mengimbau warga untuk memperbanyak konsumsi air putih. Meningkatkan imun tubuh. Serta mengonsumsi sayuran dan buah.
"Ketika membeli sayuran dan buah, jangan lupa untuk mencucinya sampai bersih," ujar Gentina.
Tidak itu saja, Dinkes Padang juga mengimbau warga untuk menutup pintu rumah. Termasuk menutup bak penampungan air.
Gentina mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan lonjakan kasus ISPA di seluruh fasilitas kesehatan yang ada. Menurutnya data peningkatan kasus ISPA akan dapat terlihat pada bulan depan.
Diketahui, berdasarkan pantauan stasiun AQMS Kota Padang, udara di Kota Padang berada di level sedang. Pantauan pada Kamis (14/9/2013) pagi, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang sudah menunjukkan nilai 80.
Ini meningkat 20 poin dari sehari sebelumnya yang masih di angka 60. Diprediksi jidak ada hujan atau angin kencang, berkemungkinan dua hari mendatang, ISPU mencapai nilai 100 atau termasuk kategori tidak sehat.
Baca juga: Sudah Ada MoU, Sumbar Siap Kirim Personel Bantu Provinsi Tetangga Tanggulangi Karhutla
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, kabut yang menyelimuti langit Kota Padang dan sejumlah daerah di Sumbar kemungkinan besar kiriman akibat kebakaran di provinsi lain.
Sebab, kata dia, sejauh ini tidak terdeteksi titik panas atau titik api tanda kebakaran hutan atau lahan (karhutla) di wilayah Sumbar. Mahyeldi juga menyatakan bahwa Pemprov Sumbar siap mengirim personel untuk membantu memadamkan kebakaran di provinsi lain. [*/pkt]
Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.