Tak Berpotensi Tsunami, Ini Analisis BMKG Soal Gempa Bumi Dangkal M 5,3 Sumba NTT

Tak Berpotensi Tsunami, Ini Analisis BMKG Soal Gempa Bumi Dangkal M 5,3 Sumba NTT

Informasi gempa bumi M 5,3 Sumba, NTT. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 5,3 mengguncang wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Jumat (4/3/2022] pukul 14.00.33 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang bersumber pada kedalaman 23 Km.

"Gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,32° LS ; 119.24° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 10 km timur laut Tambolaka, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 23 km," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, BAMBANG SETIYO PRAYITNO, M.Si yang dirilis lewat kanal Facebook resmi BMKG.

Pihak BMKG menjelaskan, terkait jenis dan mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).

Terkait dampak, gempa ini dirasakan di Kota Labuan Bajo dengan skala intensitas III MMI ( *Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu* ) dan Tambolaka II MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang* ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini *TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI*," jelas BMKG.

Baca Juga: Pelajaran Penting Gempa M 6,1 Pasbar: Jadikan Sesar Aktif Sebagai Ancaman Nyata

Hingga pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. [isr]

Baca Juga

Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat
Prediksi Iklim 2024, sebagian Wilayah Sumatra Barat akan Alami Hujan di Atas Normal
Prediksi Iklim 2024, sebagian Wilayah Sumatra Barat akan Alami Hujan di Atas Normal