Padang Aro, Padangkita.com - Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba air Batang Lawe membesar hingga memicu terjadinya banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Jumat (30/10/2020). Banjir mulai membesar sekitar pukul 18.30 WIB di Nagari Sako Utara Pasir Talang dan Nagari Pasir Talang Barat, Kecamatan Sungai Pagu.
Salah seorang warga Batang Lawe Barat, Helfi Yulianda, 34 tahun mengatakan, saat banjir bandang itu terjadi cuaca sedang cerah, tidak ada hujan.
"Air sungai datang secara tiba-tiba jelang Maghrib, padahal tidak ada hujan. Kemungkinan hujan deras di hulu sungai. Karena arus sungai membawa material kayu," katanya.
Akibat luapan air sungai itu, sejumlah rumah warga dan fasilitas umum di dua nagari yakni, Nagari Sako Utara Pasir Talang dan Nagari Pasir Talang Barat, terendam banjir bercampur lumpur dan material kayu.
Warga menyebutkan, sesaat sebelum banjir bandang datang, warga Mudiak Lawe mendengar bunyi air sungai yang sangat deras hingga terdengar dentuman batu-batu besar yang hanyut di sungai. Sebelum terjadinya banjir bandang, salah seorang warga, bernama Doni mengaku masih pergi ke sungai.
Tak berselang lama, waktu Doni keluar dari sungai, ia lantas mendengar bunyi air yang sudah terdengar begitu deras. Doni lantas bergegas melihat air sungai Batang Lawe yang ternyata sudah membesar, bahkan air Batang Lawe sudah melewati jembatan.
Ketika berada di sungai, Doni mengatakan, air sungai memang sudah mulai keruh dan ia mendapati banyaknya sampah hanyut terbawa
arus Sungai.
"Saat saya ke sungai, air sudah mulai keruh dan banyak sampah hanyut" Tutur Doni.
Tak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun akibat banjir bandang ini salah satu rumah warga Jorong Mudiak Lawe Timur rusak. Pemilik rumah bernama Yen menyebutkan, sebagian rumah ikut terbawa arus banjir. Warung yang terletak di depan rumahnya juga hanyut terbawa arus banjir bandang.
Sudirman, tokoh masyarakat Solsel mengatakan, air sungai di Mudiak Lawe meluap diduga akibat mengalami penyumbatan di hulu.
"Saya menduga hulu sungai mengalami penyumbatan dan hutan di kawasan TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) jalur barat tidak terpelihara dengan baik. Perlu dilakukan survei ke hulu sungai oleh pihak terkait," ujarnya.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Richi Amran mengatakan pukul 19.30 WIB air sungai sudah mulai surut. Pihaknya tengah melakukan pendataan terkait rumah dan sarana fasilitas umum yang terdampak luapan air.
Baca Juga: BPBD Sebut Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Dipicu Adanya Pembalakan Liar
"Hujan di hulu yang membawa material kayu, pasir dan batu. Sehingga mengalami pendangkalan akibat material menyumbat di
bawah jembatan," katanya.
Pantaun Padangkita.com Sabtu (31/10/2020) pagi, air Batang Lawe sudah mulai surut. Namun kondisi air masih dalam keadaan keruh. [pkt]