Padang, Padangkita.com – Pengendara dari Padang ke Pekanbaru atau dari arah sebaliknya, sudah bisa menghemat waktu hingga 1,5 jam, sejak hadirnya Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang, dan Bangkinang – Pangkalan seksi Bangkinang – XIII Koto Kampar (Bangkinang – Koto Kampar).
Secara bertahap, jalur Padang, Sumatra Barat (Sumbar) ke Pekanbaru, Riau, bakal terhubung jalan tol yang menjadi sirip atau feeder dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), yang akan memiliki panjang total 254 km.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat meresmikan Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar, Jumat (31/5/2024), berharap jalan tol yang telah rampung dapat disambungkan ke kawasan-kawasan produktif, seperti kawasan pertanian, perkebunan maupun pariwisata. Sehingga, kata Jokowi, manfaatnya secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat serta berpengaruh pada pendapatan daerah.
Baca juga: Hutama Karya Jamin Tol Padang – Sicincin selesai Sesuai Target asal Pembebasan Lahan 100%!
“Jalan tol ini merupakan bagian sirip dari Jalan Tol Trans Sumatra yang kita harapkan akan terus tersambung dari tahun ke tahun dari Pekanbaru sampai Kota Padang, sehingga mobilitas barang lebih cepat lagi dan kita bisa bersaing dengan negara-negara lainnya,” kata Jokowi, dalam siaran pers Hutama Karya, Kamis (6/6/2024).
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan, nilai investasi pembangunan Jalan Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar mencapai Rp4,83 triliun dengan waktu pelaksanaan selama 5 tahun.
“Jalan tol ini tuntas kita uji laik fungsikan pada April lalu, dan telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada Selasa (28/5/2024),” ungkap Budi.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaannya, pembangunan jalan tol dilakukan oleh Wika bersama dengan anak usaha Hutama Karya yakni HKI sebagai kontraktor dengan menggunakan digital construction secara menyeluruh.
Di antaranya implementasi Building Information Modelling (BIM), hingga Jembatan Unbridge untuk meningkatkan efisiensi struktur pada kontur yang ekstrim, serta struktur yang ringan dengan bentang yang panjang.
Budi mengungkapkan, dari sisi fasilitas struktur, jalan tol ini dilengkapi 8 unit jembatan, 1 interchange, 9 box pedestrian + box culvert, 3 overpass, dan 2 gerbang tol.
Sementara jumlah lajur pada tahap awal 2x2, dengan kecepatan rencana adalah 80 km/jam, yang dapat mengefisiensikan perjalanan pengguna jalan tol dari Bangkinang ke Koto Kampar dari 1 jam menjadi 20 - 30 menit, sementara dari Pekanbaru ke Koto Kampar dari 3 Jam menjadi 1,5 jam.
“Manfaat ganda lainnya dari kehadiran jalan tol ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas dari Kota Pekanbaru menuju Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), stimulus bagi perekonomian setempat melalui kemudahan akses ke berbagai tempat wisata, dan menumbuhkan ekonomi jalur perdagangan dari Provinsi Riau menuju Sumatra Barat,” terang Budi.
Ia menambahkan bahwa jalan tol ini akan dioperasikan tanpa tarif pascadiresmikan. Namun, tahap awal tetap perlu dilakukan cleaning area terlebih dahulu untuk memastikan jalan tol aman untuk dilalui.
“Open traffic, 31 Mei 2024, tepat pukul 15.00 WIB. Pengguna jalan tol diharapkan untuk tetap melakukan tapping kartu uang elektronik dan diharapkan terus memantau informasi terkini melalui akun resmi Instagram jalan tol Hutama Karya @HutamaKaryaTollRoad,” pungkas Budi Harto.
Sekadar informasi, hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi.
Untuk ruas tol konstruksi sepanjang 255 km dan 775 km ruas tol operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh, yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km).
Kemudian, Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura – Kisaran (48 km), dan Tol Tebing Tinggi – Indrapura (28,5 km).
Tol Padang – Sicincin Kejar Target
Sementara itu, Jalan Tol Padang – Pekanbaru ruas Padang – Sicincin, masih terus diburu untuk diselesaikan. Menurut Hutama Karya, jalan tol yang tetal ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, menjadi fokus di sisa tahun 2024. Jalan Tol Padang – Sicincin sendiri merupakan bagin dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Tahap I.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menyebutkan hingga 11 Mei 2024, progres pembangunan proyek Jalan Tol Padang – Sicincin sepanjang 36,6 km mencapai lebih dari 61%, dengan progres pengadaan lahan yang masih menyisakan di beberapa titik. Antara lain KM 31 hingga KM 33, serta beberapa bidang lahan di Nagari Sungai Buluh Selatan.
Hutama Karya mengharapkan lahan di dua titik tersebut dapat dibebaskan secepatnya, sehingga bisa segera menyambungkan jalan tol secara utuh.
“Selain pembangunan fisik yang progresif, pengadaan lahan juga bertumbuh signifikan yakni 95,97%. Capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat selama ini,” kata Koentjoro dalam keterangan resmi, Senin (20/5/2024) lalu.
Di samping capaian yang positif, pihaknya masih membutuhkan support dari Pemprov Sumbar untuk penetapan lokasi lahan akses. Kemudian, juga Kanwil BPN Provinsi Sumbar, serta berbagai pihak untuk pembebasan keseluruhan lahan agar operasional Tol Padang - Sicincin dapat segera direalisasikan sepenuhnya.
Lebih lanjut, Koentjoro menyampaikan tantangan penyelesaian pembangunan jalan bebas hambatan pertama di Provinsi Sumatra Barat adalah pengadaan lahan serta kontur tanah yang berbukit-bukit yang memerlukan kecermatan dalam pembangunan konstruksi.
Namun berkat dukungan seluruh elemen yang terlibat dalam proses pembebasan ini, maka progress pembangunan di lapangan dapat diakselerasikan, dan agar bisa segera dinikmati masyarakat setempat.
“Melihat progres ini, kita optimistis bila pembebasan lahan dapat diselesaikan sesuai target, maka penyelesaian proyek akan dapat diselesaikan tepat waktu,” ulas Koentjoro.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaah Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah memberi target penyelesaian Jalan Tol Padang – Sicincin pada Juli 2024 mendatang.
Jalan tol yang dinantikan oleh masyarakat Sumbar ini akan memiliki sejumlah fasilitas, di antaranya 3 gerbang tol, 1 pasang Tempat Istirahat & Pelayanan (TIP) Tipe A pada STA 23+000 A, dan sejumlah bangunan persilangan seperti 8 jembatan sungai, 2 jembatan irigasi, dan 14 jembatan underbridge.
Selain itu, jalan tol km ini, juga akan dilengkapi dengan jumlah lajur 2x2, dengan kecepatan rencana 80 km/jam.
Baca juga: Resmikan Ruas Bangkinang – Pangkalan Tahap I, Jokowi Berharap Tol terus Berlanjut ke Padang
Keberadaan jalan tol ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Padang ke Bukittinggi menjadi hanya 1 jam saja, sehingga dapat meningkatkan pariwisata daerah dan pengembangan wilayah sekitar. Jika ini tuntas, tentu akan makin mempersingkat waktu perjalanan Padang – Pekanbaru, setidaknya hingga 2,5 jam.
Nanti, kelak, jika semua jalan tol Padang – Pekanbaru tersambung seuluruhnya, maka perjalanan dapat ditempuh hanya dalam waktu 3 jam saja.
[*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News