Sleman, Padangkita.com - Kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa SMP 1 Turi di Sungai Sempor, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berujung petaka.
Dikutip dari liputan6.com, 257 siswa yang merupakan siswa kelas 7 dan 8 tengah mengikuti kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor. Tiba-tiba arus sungai menderas karena banjir yang mengakibatkan sebagian peserta hanyut.
Sementara ini dilaporkan sembilan orang siswa tewas dan satu siswa hilang. Proses pencarian masih terus dilakukan tim sar gabungan Yogyakarta.
Baca juga: Kecepatan Angin Mencapai 60 KM/Jam, Belasan Pohon Tumbang di Padang
"Pukul 10.35 WIB ditemukan satu korban di DAM Polowidi. Jadi total yang sudah ditemukan sembilan orang, dan satu masih dalam pencarian," ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu, (22/2/2020)..
Basarnas Yogyakarta mendapat laporan peristiwa itu di hari Jumat, (21/02/2020), sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas bersama tim SAR gabungan langsung menuju TKP untuk proses evakuasi dan pencarian.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Sleman Sri Purnomo menyebutkan bahwa hal tersebut adalah kecerobohan pihak sekolah.
Ia menilai kegiatan tersebut tak semestinya dilakukan saat ini mengingat Sleman yang sedang dilanda musim hujan.
"Ya itu kecerobohan, artinya melaksanakan kegiatan-kegiatan di sungai pada saat musim hujan. Itu sangat berbahaya," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di lokasi, Jumat (21/2/2020), dikutip dari detiknews.com
Menurut Bupati Sleman, pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar tak ada lagi kejadian serupa yang terulang kembali.
"Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita Kabupaten Sleman dan bagi masyarakat di mana pun berada. Mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Setelah kejadian petaka ini pula, ia menghimbau seluruh sekolah untuk menghentikan seluruh aktivitas di luar sekolah.
"Mulai hari ini kami minta seluruh sekolah di semua jenjang pendidikan untuk menghentikan kegiatan yang berlangsung di luar sekolah," kata Sri Purnomo di Sleman, dikutip dari liputan6.com. (*/PKT-29).