Padang, Padangkita.com – Meski masih di tengah pandemi Covid-19, namun politik nasional sudah mulai ramai membicarakan soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sejumlah nama pun digadang-gadang bakal maju menjadi calon presiden menggantikan Jokowi yang telah selesai menjabat 2 periode.
Lembaga survei Spektrum Politika Institut telah melakukan survei tentang Dinamika Perubahan Persepsi dan Perilaku Memilih Masyarakat Pasca-Pemilu 2019 di Indonesia pada 5-17 Juli 2021.
Survei ini melibatkan 1.240 sampel yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024.
Hasil survei ini menemukan persaingan yang ketat di antara bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang nama-namanya telah beredar di tengah masyarakat akhir-akhir ini.
“Dengan beberapa simulasi yang dilakukan, Ganjar Pranowo menjadi bakal calon presiden terkuat dibandingkan dengan bakal calon lain. Sementara persaingan dengan simulasi beberapa nama masih diikuti oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan,” ungkap Direktur Data dan Riset, Spektrum Politika Institut Andri Rusta, dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Kamis (19/8/2021).
Ganjar Pranowo saat ini adalah Gubernur Jawa Tengah, sementara Prabowo Subianto merupakan calon presiden 2019-2024 yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Anies Baswedan sendiri saat ini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Soal alasan kenapa Ganjar menjadi yang terkuat, Andri Rusta menjelaskan, dari survei ditemukan sebagian masyarakat ternyata menganggap Ganjar sebagai sosok yang bisa mewakili harapan mereka.
“Sosok Ganjar dianggap mengayomi, memiliki kinerja nyata dan berpengalaman. Begitu juga dengan latar belakangnya sebagai kepala daerah, dianggap sebagai profesi yang cocok jadi presiden Indonesia ke depan,” jelas Andri.
Hal itu terbukti, ketika ditanyakan siapa calon presiden yang ada dalam pikiran masyarakat (top of mind), preferensi politik masyarakat ada pada nama Ganjar Pranowo dengan angka elektabilitas mencapai angka 16,9%.
Sementara, Prabowo Subianto mendapatkan dukungan sebesar 16,4%. Selanjutnya elektabilitas kedua tokoh tersebut dibayangi oleh Anies Baswedan dengan elaktabilitas 10,2%.
Elektabilitas calon presiden dengan simulasi menggunakan kartu nama-nama calon presiden, juga bersaing ketat antara Ganjar Pranowo yang memperoleh suara 21,9% berbanding Prabowo Subianto yang mendapatkan 20,6%. Sementara Anies memperoleh 13,8% dukungan masyarakat.
“Peluang Ganjar dan Anies ini semakin besar karena popularitas dan tingkat penerimaan masyarakat kepada mereka masih bisa ditingkatkan menjelang Pemilu 2024. Saat ini, popularitas Anies Baswedan justru lebih unggul sebesar 86,1 % dibandingkan Ganjar yang hanya mencapai 71,1%,” ujar Andri.
Sementara itu, tingkat penerimaan terhadap Anies Baswedan sebesar 60,5 % dibandingkan dengan Ganjar Pranowo diangka 52,4%. Sedangkan Prabowo Subianto tingkat popularitas sudah sangat tinggi mencapai 93,1% dan tingkat penerimaan masyarakat sebesar 65,3%.
“Walaupun popularitas dan akseptabilitas Ganjar Pranowo ini di bawah Prabowo dan Anies Baswedan, namun top of mind masyarakat cenderung pada Ganjar Pranowo. Basis massa Ganjar yang cukup kuat di Jawa Tengah dan beberapa daerah lain menjadi penyebab tingginya top of mind masyarakat teerhadap Ganjar,” ungkap Andri Rusta.
Baca juga: Anies Dinilai Paling Besar dapat Dukungan di Sumbar, Prabowo Tetap Masuk 5 Besar
Hanya, jika dilakukan simulasi dua nama (head to head) dari tiga calon presiden di urutan teratas ini, maka elektabilitas Prabowo Subianto, memang masih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Angka elektabilitas Prabowo vs Ganjar adalah 42,1% vs 33,3%. Sedangkan Prabowo vs Anies adalah 40,4% vs 28,9%. Sementara elektabilitas Ganjar vs Anies adalah 34,5% vs 37,4%. (*/pkt)