Sumbar Punya 41 Sirene Peringatan Dini Tsunami, 2 di Antaranya Rusak  

Sumbar Punya 41 Sirene Peringatan Dini Tsunami, 2 di Antaranya Rusak  

Kota Padang yang berada di pantai barat Sumatra menjadi kawasan yang rawan terhadap tsunami. [Foto: Dok. Pemko Padang]

Padang, Padangkita.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat (Sumbar) melakukan sejumlah langkah mitigasi bencana, menyusul seringnya wilayah pantai barat Sumatra diguncang gempa.

Terbaru, Selasa (25/4/2023) dini hari, gempa kuat sempat membuat panik sebagian warga di Kota Padang, dan daerah lainnya di Sumbar. Gempa yang sering terjadi akhir-akhir ini berpusat di Megathrust Mentawai segmen Siberut.

Menurut para pakar, Megathrust Mentawai ini masih menyimpan potensi energi yang dapat menimbulkan gempa besar dan diikuti tsunami. Namun, sejauh ini belum ada yang dapat memprediksi apalagi memastikan kapan gempa besar tersebut akan terjadi.

Menyikapi ancaman potensi gempa dan tsunami tersebut, Plt Kepala BPBD Provinsi Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba sirene peringatan dini tsunami di beberapa lokasi.

Uji coba, kata dia, akan dilakukan tiap tanggal 26 setiap bulannya. Di kawasan pantai barat Sumbar, ada 41 sirene peringatan dini tsunami. Paling banyak atau 38 sirene terdapat di Kota Padang, selebihnya di Padang Pariaman dan Pariaman.

“Kita sudah uji coba sirene di Kota Padang dan Padang Pariaman. Termasuk sirene di BPBD Sumbar dan Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops),” ungkap Arry.

Ia menyebutkan, dari hasil uji coba sirine peringatan dini tersebut pada 26 April kemarin, ternyata 2 sirene di Kota Padang tidak aktif atau rusak. Sementara yang di Kabupaten Padang Pariaman semua sirene berfungsi dengan baik.

Arry menambahkan, selain memastikan alat peringatan dini tsunami (early warning system) dalam keadaan baik dan berfungsi, pihaknya juga melakukan penguatan mitigasi melalui kelompok siaga bencana (KSB) yang ada di tengah masyarakat.

“Mulai hari ini kita lakukan penguatan KSB dengan pelatihan-pelatihan mitigasi bencana,” ujar Arry, Kamis (27/8/2023).

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah juga meminta pemerintah kabupaten/kota, khususnya yang wilayahnya berada dekat pantai untuk mendata bangunan tinggi yang bisa dijadikan shelter, jika terjadi gempa diikuti tsunami.

Baca juga: Ingat! Tiap Tanggal 26 Ada Uji Coba Sirene Peringatan Dini Tsunami di Padang

Selain itu, Gubernur Mahyeldi juga mengimbau semua daerah di Sumbar untuk menyiapkan perangkat hukum berupa peraturan daerah (perda) tentang bangunan tahan/ramah gempa.  [adpsb]

Baca Juga

Simulasi Latgab Megathrust, Plt Gubernur Audy Yakin Kesiapsiagaan Sumbar Makin Terasah
Simulasi Latgab Megathrust, Plt Gubernur Audy Yakin Kesiapsiagaan Sumbar Makin Terasah
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Pj Wali Kota Padang Sambangi Mentawai, Perkuat Kerja Sama dan Siap Hadapi Ancaman Megathrust
Pj Wali Kota Padang Sambangi Mentawai, Perkuat Kerja Sama dan Siap Hadapi Ancaman Megathrust
Bersahabat dengan Gempa dan Mitigasi 'Separasi'
Bersahabat dengan Gempa dan Mitigasi 'Separasi'
MUI Padang Imbau Warga Tenang Hadapi Isu Gempa Megathrust
MUI Padang Imbau Warga Tenang Hadapi Isu Gempa Megathrust
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan