Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pemprov Sumbar menerima bantuan 16 ventilator dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) menerima bantuan 16 ventilator dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ventilator tersebut akan didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Sumbar untuk membantu penanganan pasien Covid-19.
"Kita sebelumnya mengajukan permohonan bantuan kepada BNPB sebanyak 25 unit ventilator. Alhamdulillah, dipenuhi sebanyak 15 ventilator, dan sudah kita siapkan rencana distribusinya ke rumah sakit di Sumbar," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi kepada wartawan, Senin (25/5/2021).
Dia menuturkan jumlah ventilator di rumah sakit di Sumbar sudah cukup. Ventilator di rumah sakit harus dilengkapi dengan tenaga kesehatan spesialis anastesi. Pihaknya akan memfasilitasi rumah sakit yang memiliki tenaga kesehatan spesialis anestesi untuk mendapatkan ventilator.
"Misalnya, kalau di Rumah Sakit Sijunjung, mereka memiliki spesialis anestesi, berarti mereka bisa memanfaatkan ventilator. Kemudian, Rumah Sakit Lubuk Sikaping, nanti bisa kita bantu. Begitu juga rumah sakit yang lain. Sepanjang mereka memiliki SDM, ada ruangan yang bisa dimanfaatkan, nanti kita bantu," jelasnya.
Sementara itu, terkait keterisian rumah sakit di Sumbar oleh pasien Covid-19 sudah mencapai 56 persen. Namun, angka tersebut sudah mendekati ambang batas. Sebelumnya, ada kecenderungan rumah sakit di daerah yang ada di Sumbar untuk merujuk pasien Covid-19 ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.
Baca juga: Ini Langkah Sumbar Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Tambah Laboratorium hingga Nagari Tageh
Dengan adanya bantuan ventilator dari BNPB, Arry berharap kecenderungan tersebut bisa dihindari. "Sebenarnya, rumah sakit-rumah sakit kita belum penuh. Kalau sudah 60 persen, mendekati ambang batas, kita harus waspada. Apalagi kalau sudah di atas 70 persen. Harapannya, angka Bed Occupancy Rate (keterisian tempat tidur rumah sakit) tetap di bawah 60 persen," sampainya. [pkt]