Sudah Masuk Musim Kemarau, Ini Penyebab Kota Padang Masih Diguyur Hujan

Sudah Masuk Musim Kemarau, Ini Penyebab Kota Padang Masih Diguyur Hujan

Ilustrasi Hujan. [Foto: pixabay.com]

Padang, Padangkita.com - Kota Padang diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang sejak Minggu (24/7/2022) pagi hingga Senin (25/7/2022) siang. Padahal, musim kemarau sudah masuk pada Juli ini.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Minangkabau Padang Pariaman, Yudha Nugraha mengatakan, hujan yang melanda Kota Padang tersebut disebabkan oleh pola tekanan rendah di Samudra Hindia sejak Minggu kemarin.

"Hal ini berpengaruh terhadap pola angin di wilayah Sumatra Barat (Sumbar), yang menimbulkan adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi sebagai penyebab meningkatnya uap air dan daerah-daerah pertumbuhan awan hujan dengan skala luas dan durasi lama," ujarnya, Senin.

Berdasarkan analisa BMKG, tutur dia, pola ini masih dapat terjadi hingga Selasa (26/7/2022) besok. Dampaknya, hujan masih berpotensi terjadi di pesisir barat Sumbar serta bagian tengah bukit barisan mulai dari dini hari hingga sore hari.

Yudha menegaskan, meski Sumbar sudah memasuk musim kemarau sejak Juli ini, itu bukan berarti hujan tidak turun sama sekali. Sebab, definisi musim kemarau sendiri adalah curah hujan selama satu bulan berada di bawah 150 mm per bulan tanpa memperhitungkan jumlah hari terjadinya hujan.

"Dengan demikian, masih dimungkinkan satu atau dua hari kondisi hujan dengan intensitas tinggi. Namun, bisa jadi di hari lainnya cuaca cenderung cerah atau cerah berawan dengan durasi yang panjang," ungkapnya.

Apalagi, kata dia, untuk wilayah Sumbar, terutama di wilayah pesisir barat merupakan daerah yang tidak memiliki musim hujan dan kemarau yang begitu jelas. Hal ini mengakibatkan hujan dengan kategori tinggi maupun ekstrem tetap berpotensi terjadi setiap bulannya.

Lebih lanjut, Yudha mengingatkan agar masyarakat waspada karena hujan dengan durasi lama bisa menjadi salah satu pemicu longsor dan banjir. Daerah yang perlu diwaspadai itu, seperti Bungus Teluk Kabung, Sitinjau Lauik, Malalak, dan daerah Maninjau.

Baca Juga: BMKG Catat 9 Kali Gempa Terjadi di Sumbar Selama Pekan Terakhir Juni

Untuk saat ini, kata dia, hujan dapat berpotensi menimbulkan longsoran-longsoran kecil. [fru]

Baca Juga

Gempa Guncang Kepulauan Mentawai dan Pesisir Sumatera Barat Pagi Ini
Gempa Guncang Kepulauan Mentawai dan Pesisir Sumatera Barat Pagi Ini
Padang Dilanda Angin Kencang, Pohon Tumbang dan Puting Beliung Landa Beberapa Wilayah
Padang Dilanda Angin Kencang, Pohon Tumbang dan Puting Beliung Landa Beberapa Wilayah
Hujan dan Angin Kencang Akibatkan Pohon Tumbang Timpa Mobil di Padang Utara
Hujan dan Angin Kencang Akibatkan Pohon Tumbang Timpa Mobil di Padang Utara
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pariaman, Warga Diimbau Waspada Gempa Susulan
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pariaman, Warga Diimbau Waspada Gempa Susulan
Pohon Tumbang Hambat Akses Jalan Khatib Sulaiman
Pohon Tumbang Hambat Akses Jalan Khatib Sulaiman
BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem di Sumatera Barat Selama Natal dan Tahun Baru
BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem di Sumatera Barat Selama Natal dan Tahun Baru