Stres karena Bercerai, Seorang Perempuan di Ujung Gading Dikurung dalam Terali Besi

Stres karena Bercerai, Seorang Perempuan di Ujung Gading Dikurung dalam Terali Besi

Kapolsek Lembah Melintang, AKP Aditya Lidarman ketika melihat langsung kondisi Butet yang dikurung. [Foto: Ist. ]

Simpang Empat, Padangkita.com – Seorang perempuan paruh baya, di Jorong Lombok, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dikurung saudaranya sendiri di dalam sebuah tempat khusus yang mirip penjara.

Perempuan berinisial S alias Butet, 50 tahun itu disebut depresi atau stres berat usai bercerai dengan suaminya. Sebelumnya, Butet tinggal bersama suaminya di Jakarta. Namun, setelah bercerai dia kembali ke kampung halamannya.

"Kita telah turun langsung ke lokasi melihat kondisi S yang memang dikurung dalam terali besi berukuran 2 meter X 2 meter di dalam rumah saudaranya sendiri yang bernama Mislansyah alias Ucok Medan," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lembah Melintang, AKP Aditya Lidarman kepada Padangkita.com, Selasa (13/7/2021).

Aditya menjelaskan, pihaknya melakukan langkah persuasif terhadap keluarga korban untuk mencari informasi mengenai kondisi sebenarnya yang dialami oleh S.

"Berdasarkan keterangan dari Mislansyah alias Ucok Medan yang juga merupakan kakak kandung dari S, bahwa S mengalami stres dan perubahan perilaku setelah bercerai dengan suaminya yang sebelumnya mereka tinggal di Jakarta," sebutnya.

Atas dasar itulah, kata Aditya, pihak keluarga akhirnya mengambil langkah untuk melakukan penyekapan itu karena takut nanti S akan mengganggu warga apabila dibiarkan bebas.

"Kita juga sudah lakukan pemeriksaan terhadap S yang bekerja sama dengan dokter, dan dari hasil pemeriksaan dokter memang benar S mengalami gangguan jiwa sehingga dokter merekomendasikan agar S dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Prof. HB Saanin, Padang," jelasnya.

Terakhir, S kata Aditya rencananya akan diantarkan ke RSJ oleh pihak dari Dinas Sosial dan didampingi oleh pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik, agar pribadi S mendapatkan pengobatan dan pihak keluarga serta masyarakat merasa aman dari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Baca juga: Sering Kalah Main Judi Ludo, Karyawan Koperasi di Pasbar Gorok Leher Temannya

Polisi turun ke lokasi setelah ada laporan warga. Selama disekap, kata warga, S sering menangis dan meraung. Dari sinilah warga kemudian melihat kondisi S, lalu melaporkan ke polisi. S atau Butet sendiri sudah empat hari berada di kampung halamnya. (rom/pkt)

Baca Juga

Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Khairuddin Apresiasi Kinerja Mahyeldi di Pasaman dan Pasbar, Harapkan Lanjutan Kepemimpinan
Khairuddin Apresiasi Kinerja Mahyeldi di Pasaman dan Pasbar, Harapkan Lanjutan Kepemimpinan
Jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang telah Rampung 17,87 Km, bakal Jadi Kawasan Pusat Ekonomi Baru
Jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang telah Rampung 17,87 Km, bakal Jadi Kawasan Pusat Ekonomi Baru