Padang, Padangkita.com – Semen Padang Hospital (SPH) mempererat kerja sama dan silaturahmi dengan Tim Pos Kamling Jalan Raya (PKJR) melalui kegiatan edukasi pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas.
GM Marketing Corporate and Communication SPH, dr. Dilla Putri Ellyssa, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari silaturahmi rutin antara SPH dan Tim PKJR.
“Biasanya kami yang melakukan kunjungan ke daerah Sitinjau Lauik. Namun kali ini, pertemuan kami adakan di SPH,” ujarnya lewat siaran pers, Senin (30/12/2024).
Lebih dari sekadar mempererat hubungan, kegiatan ini memberikan bekal penting bagi tim PKJR dalam memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian.
“Edukasi ini bertujuan sebagai bekal tim PKJR dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan,” jelas dr. Dilla.
Dipandu oleh dr. Amanda Putra, peserta diberikan pelatihan praktik langsung yang meliputi teknik mengamankan korban ke tempat yang aman, penggunaan tandu, hingga proses pemindahan korban ke mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
Praktik ini penting untuk memastikan prosedur dilakukan dengan benar dan tidak memperparah kondisi korban.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, SPH juga memberikan bingkisan berupa rompi jalan dan lampu pengatur lalu lintas untuk menunjang tugas tim PKJR.
“Semoga bingkisan ini bermanfaat dalam membantu tim PKJR menjalankan tugasnya,” tambah dr. Amanda.
SPH telah lama menjadi rujukan utama bagi korban kecelakaan di kawasan Sitinjau Lauik. Tim PKJR secara rutin mengantarkan korban kecelakaan langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) SPH untuk mendapatkan penanganan cepat dan tepat. Kolaborasi ini sangat krusial dalam meminimalisir dampak buruk dari kecelakaan.
Ketua Tim PKJR, Indra Gunawan, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat delapan pos PKJR dengan sekitar 200 anggota. Tim yang telah aktif sejak tahun 1990 ini memiliki kontribusi besar dalam membantu korban kecelakaan di sepanjang jalur Sitinjau Lauik.
Dengan pengalaman menjadi relawan PKJR selama lebih dari 34 tahun, Indra berbagi motivasinya.
“Awalnya saya takut melihat kecelakaan, tetapi rasa empati mengalahkan ketakutan itu. Selama bertahun-tahun, saya telah menolong banyak korban, termasuk yang meninggal di pelukan saya,” katanya dengan nada haru.
Di balik dedikasi yang tinggi, Indra juga menyampaikan kendala yang dihadapi tim PKJR, yaitu keterbatasan perlengkapan keselamatan, seperti tali untuk evakuasi di jurang, tandu, ambulans, dan peralatan pendukung lainnya.
“Kami berharap ada bantuan peralatan dari pemerintah daerah atau pihak terkait untuk mendukung kelancaran tugas kami,” harap Indra.
Melalui kegiatan edukasi dan pemberian dukungan ini, SPH dan PKJR menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan di jalan raya, khususnya di daerah rawan kecelakaan seperti Sitinjau Lauik.
Baca Juga: Layanan Fisioterapi di Semen Padang Hospital Kini Tersedia di Hari Minggu
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk turut berpartisipasi dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua. [*/hdp]
