Sosok Si Perkutut Minang, Pencipta Lagu Ayam Den lapeh

Sosok Si Perkutut Minang, Pencipta Lagu Ayam Den lapeh

Nurseha . Sumber foto: [Asbon Madjid], Kumpulan Lagu Minang Modern, Orkes Gumarang Pimp. Asbon M. Jakarta: Rora Karya, 1997:4).

Image Attachment

Nurseha. Sumber foto: [Asbon Madjid], Kumpulan Lagu Minang Modern, Orkes Gumarang Pimp. Asbon M. Jakarta: Rora Karya, 1997:4).

Padangkita.com - Salah satu lagu lawas yang hingga kini masih sering dinyanyikan dan diaransemen ulang oleh sejumlah musisi Minang adalah Ayam Den Lapeh. Tahukah anda siapa yang menciptakan lirik lagu tersebut?.

Lirik lagu tersebut diciptakan salah satu penyanyi Minang yakni Nurseha. Dia merupakan salah satu generasi awal artis pop Minang, namun dimasanya mungkin orang-orang lebih mengenal si Kutilang Minang, Elly Kasim.

Nama Elly Kasim mungkin sangat familiar didengar oleh masyarakat Minang hingga saat ini. Artis legenda ranah Minang ini memang menjadi salah satu sejarah penting bagi perkembangan indutri musik di Minangkabau.

Namun jika disebut nama Nurseha mungkin tidak banyak masyarakat Minang yang tahu. Padahal Elly Kasim dan Nurseha merupakan generasi pertama artis pop Minang yang menonjol dan memiliki kulaitas nan sepadan.

Sama seperti halnya Elly Kasim, Nurseha pun adalah bintang dimasanya. Wajahnya yang cantik dan suaranya yang indah telah terekam dalam sejulah pitingan hitam yang beradar pada tahun 1950 an dan 1960 an.

Jika Elly Kasim digelari "Kutilang Minang", mungkin gelar "Perkutut Minang" pantas ditautan untuk Nurseha.

Peneliti dan dosen di Universitas Leiden, Suryadi Sunuri menjelaskan jika Nurseha adalah gadis cantik kelahiran Banuhanpu sekitar tahun 1938.

"Keduanya orang tuanya merupakan masyarakat asli Bukitinggi. Namun sejak gadis Nurseha sudah merantau ke daerah Jawa," tulis Suryadi dalam blog pribadinya.

Ia menamatkan pendidikan SMP-nya di Bandung dan melanjutkan kemudian berkarir di Jakarta. Sebelumnya terjun menjadi penyanyi Nurseha muda juga pecinta fotografi.

"Nama Nurseha melambung sebagai penyanyi pop Minang berkat Orkes Gumarang, sebuah grup musik yang didirikan oleh beberapa anak muda perantau Minang di Jakarta tahun 1953," lanjut Suryadi.

Orkes Gumarang pimpinan Asbon Madjid (sebelumnya oleh Anwar Anif dan Alidir), yang telah menerima banyak penghargaan di dalam dan luar negeri, adalah pionir dalam menghibridisasi dan memodernisasi musik dan lagu-lagu Minang dengan irama Latin cha–cha–cha sehingga tampil dalam kualitas baru dan dikenal di tengah-tengah kebudayaan nasional tanpa kehilangan identitatasnya.

Nurseha adalah biduan Orkes Gumarang yang menonjol. Wajah cantiknya dan merdu suaranya seolah menjadi daya pesona khusus grup orkes kebanggaan orang Minang itu.

Dari markasnya di rantau Jakarta, Orkes Gumarang, yang namanya diilhami oleh nama kuda sakti dalam Kaba Cindua Mato, melanglang buana ke berbagai kota di tanah air.

Tahun 1971 Orkes Gumarang tampil di ranah bundanya sendiri: di Padang. Waktu itu warga kota Padang dibuat terpukau oleh penampilan Nurseha dan personil Gumarang lainnya, seperti Syaiful Nawas, Dhira Suhud, Asbon Madjid, Anas Yusuf yang juga memboyong istri bule Jermannya, Ingrid Michel.

Sayangnya, setelah menikah Nurseha tidak terus mengembangkan bakat seninya. Padahal bakat dan talentanya sangat luar biasa.

Dia lebih kerkonsentrasi mengurus keluarga. Si ‘Perkutut Minang’ itu, yang pernah dua kali menikah dalam hidupnya. Beliau meninggal di Jakarta tahun 1980 setelah menderita penyakit lever.

Nurseha telah ikut berjasa mengembagkan pop Minang. Harap diingat bahwa Nurseha lah pencipta lirik lagu pop Minang yang terkenal sampai kini, ‘Ayam den Lapeh’, yang diberi melodi oleh Abdul Hamid.

Oleh karena itu, sudah seyogianya nama Nurseha dicatat dalam sejarah perkembangan indutri pop Minang di tanah air.

Baca Juga

Gubernur Sumbar Bersama Perantau Minang Hadiri Pemutaran Gala Premiere Film Buya Hamka
Gubernur Sumbar Bersama Perantau Minang Hadiri Pemutaran Gala Premiere Film Buya Hamka
Muhammadiyah Kerahkan Massa ke Bioskop untuk Menonton Film Buya Hamka
Muhammadiyah Kerahkan Massa ke Bioskop untuk Menonton Film Buya Hamka
Hadiri Pemutaran Perdana Film Buya Hamka, Wapres: Banyak Teladan, Masyarakat mesti Nonton
Hadiri Pemutaran Perdana Film Buya Hamka, Wapres: Banyak Teladan, Masyarakat mesti Nonton
Saldi Isra Terpilih sebagai Wakil Ketua MK Periode 2023 - 2028
Saldi Isra Terpilih sebagai Wakil Ketua MK Periode 2023 - 2028
Nama Buya Syafii Maarif Diabadikan Jadi Nama Jalan di Sijunjung Sumatra Barat
Nama Buya Syafii Maarif Diabadikan Jadi Nama Jalan di Sijunjung Sumatra Barat
Gubernur Mahyeldi Kenang Azwar Anas sebagai Tokoh yang Sangat Peduli pada Sumbar
Gubernur Mahyeldi Kenang Azwar Anas sebagai Tokoh yang Sangat Peduli pada Sumbar