Padang, Padangkita.com – Ikatan emosional antara perantau Minang dengan kampung halaman kembali terbukti menjadi kekuatan sosial yang nyata.
Di tengah masa pemulihan pascabencana hidrometeorologi yang melanda Kota Padang, dukungan moral dan materiel terus mengalir dari berbagai penjuru, salah satunya dari Ikatan Keluarga Padang Kota (IKPK) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Rombongan perantau ini disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, di Posko Tanggap Darurat Bencana Kota Padang, pada Sabtu (20/12/2025). Kedatangan mereka membawa misi kemanusiaan untuk meringankan beban saudara-saudara di kampung halaman yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Ketua IKPK Kota Batam, Joni Nazir, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas musibah yang menimpa warga Padang. Ia menegaskan bahwa bantuan yang diserahkan merupakan simbol kepedulian dan solidaritas yang tak terputus oleh jarak.
"Alhamdulillah, hari ini kita menyalurkan 400 paket kebutuhan dasar dari Ikatan Keluarga Sumatra Barat (IKSB) Kota Batam ke Pemko Padang. Selain itu, kita dari IKPK Batam memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp75 juta yang disalurkan ke empat kecamatan terdampak di Padang," ujar Joni Nazir.
Menerima bantuan tersebut, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Ia menilai kehadiran perantau memberikan energi tambahan bagi pemerintah dan masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan.
"Alhamdulillah, perhatian dan bantuan dari berbagai pihak terus mengalir. Atas nama Pemko Padang dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada IKSB dan keluarga besar IKPK Kota Batam yang hari ini menyalurkan bantuan," ungkap Maigus.
Dalam kesempatan tersebut, Maigus juga memaparkan perkembangan penanganan pascabencana. Pemerintah Kota Padang saat ini sedang memfinalisasi data kerusakan infrastruktur dan permukiman warga. Langkah strategis jangka panjang pun telah disiapkan, salah satunya adalah relokasi bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.
"Kita sedang mengupayakan upaya perbaikan rumah warga dan infrastruktur terdampak. Termasuk menyiapkan lahan untuk pembangunan 500 Hunian Tetap (Huntap) bagi warga yang rumah rusak berat dan hanyut terdampak bencana," jelas Maigus memaparkan rencana rekonstruksi.
Urgensi pembangunan Huntap ini sejalan dengan data mutakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang per 19 Desember 2025. Dampak bencana tercatat sangat masif, di mana 193 rumah dinyatakan hanyut, 433 rumah rusak berat, 2.060 rumah rusak sedang, dan 2.890 rumah mengalami kerusakan ringan.
Selain kerugian materiel, bencana ini juga menelan korban jiwa sebanyak 11 orang, dua orang masih dinyatakan hilang, dan 102 jiwa masih bertahan di pengungsian karena kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga: Pastikan Hak Dasar Korban Banjir Terpenuhi, Ditjen HAM Salurkan Bantuan Logistik ke Pemko Padang
Turut hadir mendampingi Wakil Wali Kota dalam penyerahan bantuan tersebut antara lain Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Tarmizi Ismail, serta Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton. [*/hdp]











