Padang, Padangkita.com - Ketua Fraksi PKS DPRD Sumatra Barat (Sumbar), Nurfirmanwansyah memberikan tanggapan terkait adanya dugaan orang-orang ring 1 Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang menguasai proyek pembangunan.
Informasi soal orang ring 1 Gubernur meguasai proyek ini awalnya diungkapkan oleh Anggota DPRD Sumbar Fraksi Demokrat, Nofrizon. Menurut Nofrizon, proyek yang dikuasai oleh orang-orang ring 1 gubernur tersebut banyak yang mangkrak.
Nurfirmanwansyah menyebutkan, apa yang diungkapkan oleh rekannya di DPRD itu belum tentu betul.
Baca juga: Proyek di Sumbar Banyak yang Mangkrak, Disebut Dikuasai Ring 1 Gubernur
"Pertama, kalau diduga, kan belum tentu betul. Yang kedua, kalau di DPRD, komentar seperti itu kan biasa. Itu pengawasan namanya kan," ujar Nurfirmanwansyah saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Selasa (28/12/2021).
Dia menuturkan, pernyataan tersebut juga telah disampaikan Nofrizon dalam rapat paripurna DPRD Sumbar yang dihadiri Mahyeldi. Oleh karena itu, Gubernur Sumbar pasti mendengar komentar tersebut.
Menurutnya, Gubernur Sumbar pasti akan melakukan evaluasi terkait banyaknya proyek yang mangkrak di Sumbar.
"Namanya juga gubernur tentu informasi dari DPRD itu akan dievaluasinya. Seandainya kalau betul informasi itu, tentu akan dia bereskan karena dia bertanggung-jawab kan kepada publik, kepada Allah," sebut Nurfirmanwansyah.
Hanya saja, dia juga menyorot jangan sampai pernyataan itu hanya menjadi isu yang tidak jelas kebenarannya.
"Kalau nanti sekadar isu tentu juga gubernur susah juga membereskan," terangnya.
Nurfirmanwansyah membantah adanya orang-orang PKS di Sumbar yang menguasai proyek pembangunan. Dirinya, jajaran Fraksi PKS DPRD Sumbar, dan pengurus DPW PKS Sumbar, kata dia, tidak mengurus proyek.
"Kalau saya tidak ada, kalau di jajaran fraksi DPRD Sumbar juga tidak ada, begitu yang saya tahu. Kalau jajaran pengurus, setahu saya juga tidak ada," tegasnya.
Sekadar diketahui, Mahyeldi sendiri adalah Ketua DPW PKS Sumbar. Dan, bukan kali ini saja Mahyeldi tersandung masalah yang diduga melibatkan orang dekatnya. Sebelumnya, nama Mahyeldi bahkan terseret dalam kasus surat minta sumbangan.
Baca juga: Dugaan Penipuan Dalam Kasus Surat Gubernur Sumbar Untuk Minta Sumbangan Tidak Terbukti
Surat yang ditandatanganinya, digunakan oleh orang dekatnya menghimpun dana untuk membuat buku tentang profil daerah. Dalam kasus yang sempat diselidiki polisi ini, semua dana yang dkumpulkan akhirnya dikembalikan kepada penyumbang. [fru/pkt]