Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) menilai kegagalan para petani di Sumbar karena banyak yang menggunakan benih palsu.
Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumbar tahun 2021 di Hotel Grand Zuri Padang, Kamis (2/9/2021).
Dengan demikian, Mahyeldi meminta agar para petani di Sumbar harus menggunakan bibit dan pupuk bersertifikat.
Ia menjelaskan, sertifikasi benih bertujuan untuk kemaslahatan petani. Proses tersebut adalah pengujian dan penegasan bahwa benih yang disebar kepada masyarakat memang layak dan terjamin kualitasnya.
"Kami sering mendapat keluhan petani merugi karena benih yang ditanam ternyata palsu atau tidak menghasilkan produksi seperti yang dipromosikan. Ini masih sering terjadi. Kasihan petani, mereka telah mengeluarkan banyak modal dan tenaga buat bertani, harus kita lindungi," ujarnya.
Apalagi, jelas Mahyeldi, benih yang tidak tersertifikasi sangat rentan terhadap pemalsuan.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Sebut Sumbar Masih Kekurangan Penyuluh Pertanian
Pemerintah, katanya, tidak ingin petani menanggung risiko kerugian akibat pelaku usaha yang tidak patuh aturan. Dampak ekonomi akibat benih palsu dapat merugikan bagi petani yang menggunakan benih dan berdampak bagi kerugian ekonomi suatu wilayah. [*/zfk]