Soal Perlindungan Masyarakat Adat, LaNyalla Ungkap Bantuan 1,7 Miliar Dolar AS

Soal Perlindungan Masyarakat Adat, LaNyalla Ungkap Bantuan 1,7 Miliar Dolar AS

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. [Foto: Humas DPD RI]

Surabaya, Padangkita.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta masyarakat adat diberikan perlindungan. Sebab, masyarakat adat adalah kelompok paling dekat dengan keanekaragaman hayati di alam dan menjadi pelindung kekayaan hutan.

Selain itu, LaNyalla berharap masyarakat adat diberi jaminan sebagai kelompok prioritas dalam pelestarian alam dan hutan.

“Peran masyarakat adat dan komunitas lokal di Indonesia dalam melindungi hutan tropis sangat besar. Merekalah yang telah terbukti sebagai pelindung terbaik bagi hutan-hutan yang ada,” kata LaNyalla dalam keterangan tertulis, saat kunjungan ke Dapil di Jawa Timur, Jumat (12/11/2021).

Ia menjelaskan, keberadaan kelompok ini sangat penting karena berkenaan dengan penanganan perubahan iklim yang juga menjadi pembahasan pokok dalam KTT COP 26 di Glasgow, 2 November lalu.

Dalam KTT yang juga dihadiri Presiden Jokowi itu, Inggris, Jerman, AS dan lainnya mengumumkan kerja sama dengan 17 kontributor yang berkomitmen menginvestasikan USD1,7 miliar untuk membantu masyarakat adat dan komunitas lokal dalam melindungi hutan tropis.

“Oleh karena itu saya meminta pemerintah untuk mengupayakan jaminan kesejahteraan kepada kelompok masyarakat adat di Indonesia dari alokasi investasi tersebut. Sebab tujuan besarnya adalah untuk melindungi bumi dari perubahan iklim dan menjaga berkurangnya keanekaragaman hayati,” sebut LaNyalla.

Menurut LaNyalla, masyarakat adat dan kelompok lokal memang sudah seharusnya mendapatkan prioritas. Selama bertahun-tahun, sekitar USD 270 juta dari pembiayaan perubahan iklim ditujukan untuk perlindungan hutan, namun masyarakat adat dan komunitas lokal yang secara langsung melindungi hutan hanya menerima USD46 juta.

“Jadi pemerintah harus membuka mata dunia, bahwa selayaknya masyarakat adat mendapatkan konversi yang pantas dalam penanganan hutan, dengan melihat komitmen besar mereka sejauh ini,” papar LaNyalla lagi.

Sekali lagi ditekankan LaNyalla, masyarakat adat dan komunitas lokal dari seluruh dunia merupakan kunci solusi perubahan iklim. Maka pemerintah harus menjadikan mitra, mengakui lebih jauh dan memajukan peran masyarakat adat tersebut.

“Selama ini masih banyak terjadi sengketa atau permasalahan kepemilikan tanah dan hak kepemilikan dari masyarakat adat ini di berbagai tempat. Persoalan ini harus diselesaikan dengan baik. Mereka harus diberi penguatan terhadap tanah ulayat atau tanah adatnya,” kata dia.

Baca juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Ketua DPD Ingatkan Pemerintah Antisipasi Pergerakan WNA

Dalam KTT COP 26, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim. Indonesia akan terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim melalui rehabilitasi hutan mangrove dan lahan kritis yang ditargetkan pada 2030 untuk menyerap karbon bersih. [jal/pkt]

Baca Juga

Kisah KBA Pekayon yang Buktikan Komitmen Astra tentang Kewaspadaan Perubahan Iklim
Kisah KBA Pekayon yang Buktikan Komitmen Astra tentang Kewaspadaan Perubahan Iklim
Sultan B Najamudin Resmi Terpilih Jadi Ketua DPD RI Periode 2024-2029, Ini Komitmennya
Sultan B Najamudin Resmi Terpilih Jadi Ketua DPD RI Periode 2024-2029, Ini Komitmennya
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
UNP Lahirkan KEMASI, Garda Depan Mahasiswa Lawan Perubahan Iklim
UNP Lahirkan KEMASI, Garda Depan Mahasiswa Lawan Perubahan Iklim
Sidang Tahunan 2024: Jokowi dan Prabowo Hadir, 2.022 Tamu akan Saksikan Pidato Kenegaraan
Sidang Tahunan 2024: Jokowi dan Prabowo Hadir, 2.022 Tamu akan Saksikan Pidato Kenegaraan
Akhir Periode, akan Ada Suasana Berbeda di Sidang Tahunan MPR - Sidang Bersama DPR/DPD
Akhir Periode, akan Ada Suasana Berbeda di Sidang Tahunan MPR - Sidang Bersama DPR/DPD