Soal Kutipan "Tidak Loyal Adalah Bibit Seorang Pengkhianat", Ini Kata Wako Erman Safar

Bukittinggi, Padangkita.com - Wako Erman Safar baru-baru ini memposting kutipan "Tidak loyal adalah bibit seorang pengkhianat"

Kutipan "Tidak Loyal Adalah Bibit Seorang Pengkhianat". [Foto: Ist]

Bukittinggi, Padangkita.com - Wali Kota (Wako) Bukittinggi, Erman Safar baru-baru ini memposting sebuah foto dengan kutipan "Tidak loyal adalah bibit seorang pengkhianat" di Instastorynya.

Sontak postingan itu mendapat respons di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Bukittinggi, para abdi negara itu banyak yang menggunakan postingan Erman Safar sebagai foto profil di sosial media pribadi mereka, baik WhatsApp, Facebook hingga Instagram.

Tak hanya itu, postingan Instastory Erman Safar di akun pribadinya itu juga menjadi sorotan di media massa ataupun influencer, terutama di Kota Bukittinggi.

Menanggapi hal itu, Erman Safar mengatakan, bahwa dalam kutipan tersebut ada kata "loyal". Ia lebih memfokuskan terlebih dahulu makna dari kata "loyal" tersebut.

"Ada baiknya kita bicarakan dulu soal loyalitas, mari kita definisikan Loyalitas," ujar Erman Safar, Kamis (23/9/2021) malam.

Dijelaskan Erman, loyalitas atau kata "loyal: dalam kutipan itu bukan semata-mata kepatuhan, atau ketaatan pada pihak tertentu.

Loyal, ucap Erman, berarti setia dan berkomitmen penuh terhadap sesuatu.

"Loyalitas itu filosofi moral. Di sebuah organisasi, kadar kental atau tipisnya loyalitas, mempengaruhi kuat lemahnya tingkat kerjasama dalam suatu organisasi. Loyalitas menjadi perekat organisasi yang menjaga organisasi tetap utuh dan solid saat menghadapi krisis," ungkapnya.

Lalu, masalah loyalitas untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bukittinggi, jelas Erman, adalah loyalitas terhadap "core value" ASN dan pemerintah.

"Core value didefinisikan prinsip dan nilai utama yang menjadi pondasi suatu organisasi atau perusahaan," jelasnya.

Sejak tujuh bulan menjabat sebagai Walo Kota Bukittinggi, Erman Safar menilai bahwa ASN di mantan ibu kota Indonesia itu keropos.

Baca juga: Sosok Nadiatul Khairiah, Camat Perempuan Pertama di Kota Bukittinggi

"Kami lihat kalau apel bersama ASN Pemko Bukittinggi itu tampak gagah, satu KORPS, sehat, sejahtera, siap bertugas semua. Tapi, ternyata di dalamnya keropos," ujar Erman.

ASN Pemko Bukittinggi Disebut Bermental "Asal Bapak Senang"

Lebih lanjut dijelaskan Erman, bahwa kutipan itu sengaja ia posting untuk mengingatkan para ASN Pemko Bukittinggi, banyak yang bermental "Asal Bapak Senang".

"Kami tidak inginkan jajaran pemerintahan kero[os dan kosong. Kalau mendengar dari laporan, terlihat baik dan sempurna, semua yang dilaporkan "Asal Bapak Senang". Namun, ternyata di bawah, timnya berdarah-darah dan tercerai-berai. Untuk apa?," tegas Erman.

Kemudian, kata Erman, harusnya ASN Pemko Bukittinggi itu harus Great People. Karena merupakan hasil saringam dan seleksi berlapis, cerdas, berwawasan di atas rata-rata.

"Namun, kami temukan banyak yang jiwanya mulai mati. Artinya, secara psikologis sudah jiwanya lemah. Ingin menyerah dan malas berkontribusi, ini ada apa?" papar Erman.

Baca juga: Analisa Pengamat Politik Unand Soal PNS Bukittinggi Serentak Pakai Gambar Wako Erman Safar

Atas dasar itulah, kata Erman, ia ingin memperkuat atau meyembuhkan kondisi ASN Kota Bukittinggi.

"Sebagai wali kota, kondisi ini tentu akan sangat merugikan, karena ASN yang sudah digaji pemko tidak maksimal. Mindset serta mental ini perlu diubah besar-besaran, guna mengembalikan peforma prima ASN Pemko Bukittinggi," ujarnya.

Defenisi Pengkhianat Ala Erman Safar

Kemudian, Erman Safar juga menjelaskan maksud kata "pengkhianat" dalam kutipan tersebut.

"Diamanahkan memberdayakan, malah mengeksploitasi dan menganiaya bahwahan. Korps untuk menyejahterakan masyarakat malah diselipkan kepentingan diri, diamanahkan menjaga rahasia jabatan dan negara, malah jadi topik bahasan di kedai kopi," kata Erman.

Jadi, ucap Erman, kutipan itu adalah momentum untuk revolusi diri atau perubahan mental bagi ASN Pemko Bukittinggi.

"Tetaplah loyal pada Core Value, aturan, kode etik, kepada atasan, kepada visi misi wali kota dan wakilnya. Loyal kepada kebaikan dan kesejahteraan warga Bukittinggi," ulas Erman.

Jadi, tambah Erman, "Tidak loyal adalah bibit seorang pengkhinat" juga dapat diartikan loyal terhadap diri sendiri.

Baca juga: Semua PNS Bukittinggi Pasang Gambar Wako Erman Safar “Tidak Loyal Adalah Bibit Seorang Pengkhianat”

"Jangan sabotase diri anda untuk menguntungkan pihak lain yang belum tentu peduli sama anda, paham kan?," tegasnya. [zfk]

Baca Juga

Aspirasi Warga 4 Daerah Ini Terhubung Jalur Kereta Api, Mahyeldi: Kita Kaji Hidupkan Lagi
Aspirasi Warga 4 Daerah Ini Terhubung Jalur Kereta Api, Mahyeldi: Kita Kaji Hidupkan Lagi
Andre Rosiade: Insya Allah Erman-Heldo Menangi Pilkada Bukittinggi
Andre Rosiade: Insya Allah Erman-Heldo Menangi Pilkada Bukittinggi
Andre Rosiade: Rakorda Gerindra di Bukittinggi untuk Kawal Kemenangan Pilkada se-Sumbar
Andre Rosiade: Rakorda Gerindra di Bukittinggi untuk Kawal Kemenangan Pilkada se-Sumbar
Andre Rosiade: Warga Bukittinggi Insya Allah Dukung Erman Safar-Heldo Aura
Andre Rosiade: Warga Bukittinggi Insya Allah Dukung Erman Safar-Heldo Aura
Peserta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Pesisir Selatan Studi Lapangan ke Bukittinggi
Peserta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Pesisir Selatan Studi Lapangan ke Bukittinggi
Mengenang Semangat Juang Bagindo Aziz Chan, Pemko Padang Gelar Ziarah dan Tabur Bunga
Mengenang Semangat Juang Bagindo Aziz Chan, Pemko Padang Gelar Ziarah dan Tabur Bunga