Padang, Padangkita.com - Film dokumenter "Si Macan Liar" karya Saeppul Jabbar meraih juara pertama dalam Festival Film Dokumenter (Dokufes) 2021 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Sumatra Barat (Sumbar).
“Selamat bagi pemenang terpilih," ujar Kepala Disbud Sumbar Gemala Ranti saat mengumumkan lima besar pemenang Dokufes 2021 di Taman Budaya Sumbar, Jumat (1/9/2021).
Selain "Si Macan Liar", ada empat film lainnya yang terpilih sebagai pemenang Dokufes 2021.
Film-film tersebut yakni “Lelaki di Atas Panta” karya April Hamid W. dari Lembar Seni Padang yang meraih juara kedua dan “Kaca Caruban” karya Hendry Pramoedya Soegiana dari Refelksi Jakarta yang meraih juara ketiga.
Selanjutnya, "Sang Hyang Widhi" karya Elvina Kurniawan dari Sahwahita Production Tangerang yang meraih juara harapan satu dan "Candi Bathur" Fauzi Bayu Sejati dari Visual Deface Jawa Tengah yang meraih juara harapan dua.
Gemala mengapresiasi seluruh karya yang masuk karena memberikan informasi berharga mengenai persoalan budaya, pendidikan, dan ekonomi Indonesia serta solusinya.
"Bagi yang belum mendapat kesempatan, semoga tahun berikutnya tetap semangat berkarya dan dapat ikut lagi pada Dokufes 2022,” imbuhnya.
Dokufes 2021, kata Gemala, merupakan penyelanggaraan kali pertama dengan mengangkat tema “Pahlawan Kebudayaan”. Rangkaian kegiatannya sudah dimulai sejak awal tahun 2021.
"Diawali dengan sosialisasi ke empat kota, peluncuran, dan pelatihan," tutur Gemala.
Festival ini, kata Gemala, diharapkan dapat membangkitkan gairah dan semangat pembuat film untuk dapat terus berekspresi, berkreasi, dan berkarya.
"Dokufes merupakan media apresiasi, edukasi dan pengarsipan budaya sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan budaya," pungkasnya.
Ketua Pelaksana Dokufes 2021 Ilfitra mengatakan, jumlah film yang masuk mencapai 130 film
"Dari jumlah itu, dikurasi hingga menjadi 15 film lalu dilakukan penjurian oleh lima orang juri," ujarnya.
Di antara aspek penilaian, jelas Ilfitra, adalah ide dan kesesuaian pesan yang disampaikan pada tema, kedalam riset dan observasi serta karakter, visualisasi dan teknis pengambilan gambar, penggunaan ilustrasi musik, serta pola alur penceritaan.
Sutradara film “Sang Hyang Widhi” Kenzie Reza Hehanusa mengaku senang dan bangga setelah filmnya terpilih sebagai juara harapan satu.
“Kami bangga sekali sudah bisa mencapai empat besar, karena kita juga sudah kerja keras untuk membangun film ini selama enam bulan,” ujar Kenzie yang datang langsung dari Jakarta bersama tim saat penyerahan anugerah.
Sementara itu, sutradara film “Si Lelaki di Atas Panta” yang meraih juara kedua, Halvika Padma, merasa bersyukur dapat meraih juara.
Baca juga: Profil 8 Tokoh dan Komunitas Seni dan Budaya Penerima Anugerah Kebudayaan Sumbar 2021
“Kompetisi cukup ketat, apalagi banyak peserta dari luar Sumbar, saya bersama tim senang dan bersyukur bisa bersaing dalam festival ini,” kata Halvika. [*/pkt]