Si Ganjia, Legenda Rampok dan Bandit Paling Ditakuti

Si Ganjia, Legenda Rampok dan Bandit Paling Ditakuti

Ilustrasi (Foto: unique)

Lampiran Gambar

Ilustrasi (Foto: unique)

Padangkita.com - Si Gandjil atau Ganjia dianggap tokoh kriminal, bandit atau perampok yang paling ditakuti di zamannya. Keberadaannya membuat nyali orang-orang khususnya penjajah Belanda menjadi ciut.

Komplotan “perampok” ini menguasai beberapa wilayah di Padang saat itu yakni daerah Gunung Sarik, Pauh, dan Padang Ommelanden.

Si Ganjia sendiri memiliki anak buah atau tangan kanan yang sangat setia yakni Djoedin.

Menurut catatan peneliti dan dosen Universites Leiden, Suryadi Sunuri, Padang Ommelanden (sekarang: Pauah dan sekitarnya atau Koto Tangah) dulunya menjadi sarang dari beberapa komplotan yang dicap oleh penguasa kolonial Belanda di Padang (pusat kota) sebagai ‘perampok’ atau ‘bandit’.

Karena itulah, tokoh-tokoh Belanda berupaya untuk menghabisi si Ganjia dan komplotannya ini, tujuan mereka tidak lain adalah untuk kembali menciptakan keamanan dan rasa tentram di lingkungan mereka.

keberadaan mereka memang menjadi perhatian khusus bagi Belanda karena bisa merusak stabilitas dan keamanan wilayah pada saat itu.

Beragam upaya pun dilakukan oleh Belanda untuk menangkap dan menghabisi si Ganjia dan komplotannya. Akhirnya usaha itu pun berbuah keberhasilan.

Sebelum menangkap si Ganjia, Belanda terlebih dahulu berhasil menangkap tangan kanan si Ganjia yakni Djoedin oleh Letnan Pel.

"Djoedin jang serta memboenoeh kepala kampoeng Rantjak di Goenoeng Sarik (Padang) telah tertangkap oleh Letnan Pel. Sekarang dari pemboenoeh-pemboenoeh itoe hanja pemimpinnja, jaitoe si Gandjil jang beloem tertangkap," begitu catatan Suryadi yang dikutip dari Laporan majalah Pandji Poestaka, No. 39, Tahoen V, 17 Mei 1927: 644 [Kroniek]) dan Pandji Poestaka, No 41, Tahoen V, 24 Mei 1927, hlm. 691 [rubrik Kroniek] (B) tentang tertangkapnya kepala “perampok” yang ditakuti di daerah Gunung Sarik, Pauh, Padang Ommelanden, yang bernama si Gandjil (si Ganjia), dan seorang anak buahnya
yang bernama Djoedin.

"Berbagai oesaha telah dilakoekan, tetapi hingga sekarang beloem berhasil. Diantara sendjata-sendjata api jang tertangkap oléh militér ada terdapat satoe bedil tiga loop, jang menoeroet keterangan kepoenjaan si Gandjil. Menoeroet kabar kawat Aneta, si Gandjil itoe soedah tertangkap," Lanjut laporan tersebut.

Atas keberhasilan Belanda menangkap si Ganjia tersebut, maka penduduk kampung di daerah Koto Tangah dan sekitarnya mengadakan selamatan, sedangkan yang berada di daerah Duku dan Kasang menggelar pesta tabuik.

"Berhoeboeng dengan penangkapan si Gandjil, kepala perampok jang sangat ditakoeti orang di Ommelanden van Padang itoe, maka pendoedoek kampoeng-kampoeng dalam onderdistrict Kota Tengah akan mengadakan selamatan, sedang di Doekoe dan Kasang
akan diadakan keramaian taboet," tulisan lanjutan laporan tersebut.

Menurut Suryadi lagi, penangkapan ini merupakan bagian dari usaha pengembalian ketertiban yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda menyusul pecahnya kerusuhan kaum komunis di Sumatera Barat.

"Hal ini yang lebih dikenal dengan sebutan Pemberontakan Silungkang yang terjadi pada akhir 1926," lanjut catatan suryadi.

Kala itu sebenarnya terdapat dua komplotan bandit yang paling ditakuti yakni komplotan si Patai Rajo Jambi dan komplotan si Ganjia ini.

Ini mengingatkan kita pada fenomena yang sama di Batavia, di mana kelompok-kelompok seperti ini (kelompok si Gantang, dll.) yang berbasis di Depok, wilayah pinggiran Batavia (lihat: Margreet van Till, Banditry in West Java, 1869-1942, Singapore: NUS Press, 2011).

Walau Rusli Amran dalam Padang Riwayatmu Dulu (1986) mensinyalir kehadiran bandit-badit seperti si Patai dan si Ganjia merupakan bentuk perlawanan terhadap pusat kekuasaan kolonial di Padang.

Namun menurut Suryadi hal tersebut masih memerlukan kajian mendalam mengenai fenomena banditry di Padang Ommelanden ini, yang mungkin dapat melengkapi kajian Van Till.

Baca Juga

‘Nobar’ Semifinal Piala Asia U-23 di Auditorium Gubernuran Sumbar dan 5 Videotron di Lokasi Ini
‘Nobar’ Semifinal Piala Asia U-23 di Auditorium Gubernuran Sumbar dan 5 Videotron di Lokasi Ini
Terima Ucapan Selamat, Prabowo ke Andre Rosiade: Kita Bangun Sumbar!
Terima Ucapan Selamat, Prabowo ke Andre Rosiade: Kita Bangun Sumbar!
Calon Wali Kota Padang
Calon Wali Kota Padang
Pemko Padang Lelang 64 Mobil, Cek di Sini Daftar Kendaraan, Syarat dan Ketentuannya
Pemko Padang Lelang 64 Mobil, Cek di Sini Daftar Kendaraan, Syarat dan Ketentuannya
Alokasikan Rp137 Miliar, Pemprov Target Perbaikan Jalan Rusak Tanah Datar selesai 2024
Alokasikan Rp137 Miliar, Pemprov Target Perbaikan Jalan Rusak Tanah Datar selesai 2024
Ada Perubahan, Ini Aturan Terbaru soal One Way Padang – Bukittinggi dan Pembatasan Angkutan
Ada Perubahan, Ini Aturan Terbaru soal One Way Padang – Bukittinggi dan Pembatasan Angkutan