Padangkita.com - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong yang tengah melakukan isolasi mandiri di kampung halamannya, Korea Selatan, membocorkan beberapa kondisi yang dialaminya selama di Indonesia, terkhusus dalam masa pandemi virus corona kepada media setempat.
Shin Tae Yong kembali ke Korea Selatan pada 3 April 2020, setelah kompetisi dihentikan akibat Covid-19. Kepulangan mantan pemain sepakbola itu sebelumnya sempat ditolak PSSI hingga akhirnya diperbolehkan.
Ia menyebutkan bahwa kondisi sistem medis Indonesia dalam menangani virus corona sangat buruk, yang membuatnya ingin memberikan dukungan dan bantuan.
"Indonesia memiliki sistem medis yang sangat buruk. Saya ingin membantu masyarakat Indonesia. Saya senang pemerintah Korea dan perusahaan sudah mengirim alat tes dan bantuan ke Indonesia," kata Tae Yong dikutip dari News Joins, Jumat (17/4/2020).
"Indonesia belum sepenuhnya menyelidiki kasus ini sehingga dapat dikatakan ada lebih banyak orang yang terinfeksi," tambahnya.
Ia pun menilai masyarakat Indonesia tidak serius dalam menghadapi pandemi tersebut. Banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menjaga diri dari virus tersebut, meski pemerintah Indonesia telah menetapkan status darurat corona awal maret lalu.
"Hanya 10 persen yang menggunakan masker di jalan," ujarnya.
Baca juga: Ratu Tisha Hengkang dari Posisi Sekjen PSSI
Mengenai aktivitas sepak bola, Ia menyebut latihan dan pertandingan tetap bergulir beberapa pekan meski kasus virus corona sudah muncul di Indonesia sejak 2 Maret. Namun, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas timnas pada tanggal 14 Maret.
Kondisi ini ia rasakan setelah menyaksikan secara langsung penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia selama kurang lebih satu bulan.
Kualitas dan Kondisi Fisik Pemain Timnas
Selain kondisi penanganan virus corona di Indonesia, Shin Tae Yong juga membocorkan kondisi pemain timnas Indonesia semenjak ia menjadi pelatih skuad Garuda.
Shin Tae Yong telah melatih Timnas Indonesia selama empat bulan, ia ditunjuk PSSI pada Desember 2019 lalu. Ia menyebut, berdasarkan pengamatannya selama 4 bulan melatih, kondisi pemain tidak terlalu buruk.
“Skill individu para pemain tidak buruk,” ujarnya singkat dilansir dari Dong-a.
Meski demikian, pelatih berusia 51 tahun itu menyatakan kekecewaan pada kondisi fisik para pemain yang dinilai cukup lemah.
"Pada awalnya fisik para pemain Indonesia berantakan. Setelah mereka berlari selama 20 menit, mereka mulai jalan dan tidak memiliki hasrat untuk bermain," katanya.
Menurutnya, dalam 4 bulan terakhir, pemain timnas difokuskan pada latihan fisik. Selain itu, Shin Tae Yong juga mengatur asupan makanan pemain timnas Indonesia.
Ia selalu mengingatkan pada skuad Garuda untuk mengonsumsi protein sebagai asupan utama dalam membentuk fisik yang prima.
Meski laga kualifikasi Piala Dunia 2020 ditunda dan hasil usahanya belum terlihat jelas, Tae Yong yakin Tim Garuda Indonesia akan jaya bersamanya.
"Kami akan berkembang secara bertahap dengan mengisi bagian-bagian yang bisa diubah," jelasnya. [*/try]
