Padang, Padangkita.com - Pelajar di Kota Padang mulai tingkat Paud hingga tingkat SMP akan belajar muatan lokal Minangkabau setiap hari Selasa.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Padang Hendri Septa saat Pencanangan Mata Pelajaran Muatan Lokal Keminangkabauan di lingkungan Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, di lapangan Upacara Balai Kota Padang, Selasa (19/9/2023).
"6 Bulan kita menunggu, akhirnya kita bisa mencanangkan muatan lokal Keminangkabauan untuk tingkat Paud, SD dan SMP se-Kota Padang. Dan ini satu-satunya di Sumatra Barat," ujar Wali Kota.
Lebih lanjut ia mengatakan, pencanangan muatan lokal Keminangkabauan ini merupakan bentuk perhatian Pemko Padang kepada generasi muda saat ini.
"Kenapa jadi pemikiran? Karena kekhawatiran kita bagaimana anak-anak generasi saat ini bisa mewarisi (adat dan budaya). Agar anak-anak juga jauh dari hal negatif, karena perkembangan zaman saat ini telah banyak memberikan info yang tidak pada tempatnya," jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya muatan lokal Keminangkabauan bisa menjadi benteng bagi generasi muda dan juga bagaimana pihaknya memperkenalkan adat istiadat.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Yopi Krislova mengatakan mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan yang akan diajarkan pada jenjang Paud, SD dan SMP merupakan amanat dari Undang-Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 1.
"Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat salah satunya muatan lokal. Berdasarkan hal tersebut kita menyusun mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter khususnya bagi peserta didik di Kota Padang.
"Secara umum muatan lokal Keminangkabauan, bertujuan mewujudkan peserta didik yang unggul, taat beragama, beradat, berbudaya serta berakhlak," sambungnya.
Muatan lokal ini akan diajarkan pada jenjang Paud, SD dan SMP sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri oleh guru yang kompeten selama 2 jam pelajaran sepekan.
Baca Juga: Percepat Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Keminangkabauan di Padang
"Nanti pelajaran ini akan menggunakan bahasa Minang menurut dialek daerah setempat. Adapun materi yang diajarkan meliputi pendidikan karakter, nilai-nilai kearifan lokal, Kesenian, Makanan, dan Permainan Tradisional Minangkabau serta warisan budaya dan sejarah," pungkasnya. [hdp]
Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.