Padangkita.com - Virus Corona atau Covid-19 telah menjangkit di lebih dari 200 negara di dunia termasuk Indonesia. Kasus positif terinfeksi pun telah menembus 1 juta jiwa.
Kasus di Indonesia sendiri telah mencapai 2.738 orang, 204 orang di antaranya dikonfirmasi sembuh. Sementara sebanyak 221 orang dinyatakan meninggal dunia.
Berbagai upaya pencegahan penyebaran dilakukan oleh pemerintah melalui sejumlah kebijakan seperti imbauan rajin mencuci tangan, menjaga jarak sosial, tetap di rumah dan lainnya.
Ketua Aliansi Telemedia Indonesia Prof. dr. Purnawan mengatakan bahwa terdapat 3 sumber penularan virus corona atau Covid-19 yang dianggap remeh padahal sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Barang Kiriman Lewat Transaksi Online
Purnaman menyebut sumber penularan virus corona yang dianggap remeh namun sangat dekat dengan kehidupan masyarakat adalah barang kiriman yang diterima melalui transaksi online.
Jual beli online sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat zaman sekarang. Saat ini, semua hal bisa diperoleh masyarakat tanpa harus keluar rumah.
Cukup dengan memesan barang yang dibutuhkan, bayar via aplikasi atau transfer secara elektronik, selanjutnya hanya menunggu jasa kurir mengetuk pintu rumah dan barang pun diterima dengan selamat.
Kebijakan social distancing dan physical distancing dari pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona membuat transaksi jual-beli online jadi cara paling pamungkas.
Namun, kemudahan ini justru memiliki kemungkinan buruk bagi penyebaran virus corona.
"Barang-barang yang kita terima secara online itu kan kita tidak tahu bagaimana prosesnya, bagaimana yang ngantar, ini harus kita lakukan sebagai benda terinfeksi," kata Purnawan dalam laman BNPB.
Mengenai hal ini, sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) juga telah mengimbau penyelenggara pos agar mengantisipasi penyebaran Virus Corona melalui pengiriman barang.
Uang Tunai
Selanjutnya, Purnawan mengatakan bahwa uang tunai dapat menjadi sumber penularan virus corona yang dianggap remeh namun sangat dekat dengan kehidupan masyarakat.
Meski antisipasi dengan menjaga jarak dan tetap di rumah terus dilakukan, nyatanya masyarakat masih terus melakukan interaksi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan uang tunai.
Purnawan menyebut uang tunai tersebut dipegang oleh banyak orang, berpindah dari satu orang ke orang lainnya. Sehingga uang tunai bisa menjadi penularan Covid-19. Oleh karena itu itu perlu perlakuan khusus saat menggunakan uang tunai.
"Uang 'cash' itu akan menular dari orang ke orang jadi itu harus ada caranya, kalau saya pegang pakai plastik dan saya taruh di tempat khusus di rumah," katanya.
Interaksi dalam Keluarga
Purnawan juga menyebut interaksi dalam keluarga menjadi salah satu sumber penularan virus corona yang dianggap remeh namun sangat dekat dengan kehidupan masyarakat.
Dalam hal ini, Purnawan mencontohkan interaksi antara cucu dan kakek. Ia menyebut interkasi antara keduanya agak riskan terjadi penularan, karena kakek termasuk kelompok berisiko yakni usia lanjut.
Sehingga untuk mencegah penularan, kakek atau nenek perlu menerapkan protokol kesehatan selama berinteraksi.
"Yang ketiga ini Memang agak riskan juga ya, itu cucu dari segi kesehatan, kalau kakek itu rentan cucu itu biasanya tahan," kata Purnawan.
"Tapi dia (cucu) menjadi (carrier) jadi sementara hati-hati jika berhubungan dengan cucu jadi kita harus selalu berhati-hati waspada, cuci tangan pakai masker begitu," kata Purnawan. [*/try]
