Catatan sejarah: Sebelum resmi dinamakan Jakarta, Daerah Keistimewaan Ibukota Jakarta memiliki banyak nama yang lain. Berikut sejarah perubahan nama kota Jakarta dari masa ke masa.
Padangkita.com - Tanpa diketahui banyak orang, Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia saat ini sudah berganti nama hingga belasan kali.
Kota ini dulu hanya sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung. Seiring berjalannya waktu, kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai yang hingga kini menjadi ibukota Indonesia dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sejak Jakarta menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran pada abad ke-14 sampai, kota ini sudah berganti nama sebanyak 13 kali.
Kota Jakarta bahkan mendapat julukan "Kota 1001 Nama" karena banyaknya perubahan namanya dari masa ke masa.
Berikut 13 nama lain kota Jakarta dikutip dari berbagai sumber.
Sunda Kelapa
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Kota Jakarta menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang berpusat di Bogor pada abad ke-14.
Sunda Kelapa dijadikan sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran yang menjadi pusat perdagangan.
Karena terkenal sebagai pusat perdagangan, bangsa Portugis membuat perjanjian dengan Kerajaan Pakuan Pajajaran untuk membangun perumahan dan perkantoran yang dilengkapi benteng di Sunda Kelapa pada 1522.
Jayakarta
Akibat adanya perjanjian antara Kerajaan Pakuan Pajajaran dan Portugis, Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon merasa tersinggung.
Karena itulah, pasukan gabungan Demak dan Cirebon yang saat itu berada di bawah pimpinan Fatahillah pun menyerbu Portugis untuk menguasai Sunda Kelapa.
Peristiwa ini terjadi pada 22 Juni 1527 yang hingga kini dirayakan sebagai hari jadi kota Jakarta.
Nama Sunda Kelapa pun diganti menjadi Jayakarta oleh Fatahillah yang artinya kota kejayaan.
Stad Batavia
Setelah Jayakarta dikuasai oleh Fatahillah, pada 30 Mei 1619 kota ini pun ditaklukkan oleh Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen.
Kota Jayakarta dibumihanguskan dan mulai didirikan sebuah kota baru bernama Batavia.
Setelah itu, pada 4 Maret 1621 Belanda membentuk pemerintahan kota bernama Stad Batavia yang berarti Kota Batavia.
Gemeente Batavia
Pada 1 April 1905 pemerintah kolonial Belanda mengubah nama Stad Batavia menjadi Gemeente Batavia atau Kotamadya Batavia.
Stad Gemeente Batavia
Setelah Gemeente Batavia, nama 'Jakarta' kembali diubah pada 8 Januari 1935 oleh pemerintah kolonial Belanda menjadi Stad Gemeente Batavia.
Jakarta Toko Betsu Shi
Terlepas dari penjajahan Belanda, pada masa penjajahan Jepang tepatnya 8 Agustus 1942, nama 'Jakarta' berubah dari Batavia menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.
Pemerintahan Nasional Kota Jakarta.
Setelah Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya, pada Septermebr 1945 pemerintah Indonesia mengganti nama Jakarta Toko Betsu Shi menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
Stad Gemeente Batavia
Saat Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintahan NICA, nama 'Jakarta' kembali berganti menjadi Stad Gemeente Batavia pada tanggal 20 Februari 1950.
Kota Praja Jakarta
Selang sebulan setelah itu, nama Stad Gemeente Batavia berganti menjadi Kota Praja Jakarta.
Kota Praja Djakarta Raya
Pada 18 Januari 1958, Jakarta dinyatakan sebagai daerah Swatantra atau daerah otonom. Oleh karena itu, Kota Praja Jakarta berganti menjadi Kota Praja Djakarta Raya.
Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
Dengan dikeluarkannya PP No 2 Tahun 1961, dibentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
Jakarta
Selanjutnya pada tanggal 31 Agustus 1961, Daerah Khusus Ibukota Jakarta resmi ditetapkan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Setelah masa reformasi, tahun 1999 hingga kini nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta resmi digunakan. (*/Jly)