Padang, Padangkita.com – Sempat tumbuh minus 1,62% tahun 2020, ekonomi Sumatra Barat (Sumbar) kembali tumbuh positif 3,29% tahun 2021. Sementara triwulan IV 2021 ekonomi Sumbar tumbuh 4,38% (Y-on-Y).
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat, pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh kondisi pandemi Covid-19 yang tidak lagi menghalangi aktivitas masyarakat.
Sebagian besar aktivitas perkantoran sudah berjalan normal. Hal ini seiring dengan penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang sangat signifikan dan aktivitas vaksinasi yang sangat gencar dilakukan, bahkan melibatkan Polri untuk mengajak masyarakat melakukan vaksinasi.
Kondisi tersebut telah meningkatkan aktivitas di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) triwulan IV 2021. Terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 11,96 persen dibandingkan triwulan IV 2020 dan sebesar 161,86 persen dibandingkan triwulan III 2021 (saat terjadinya PPKM).
“Peningkatan aktivitas penerbangan terjadi karena meningkatnya aktivitas pariwisata dan perjalanan dinas pada akhir tahun karena tidak lagi ada pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk bepergian hanya diwajibkan vaksin saja,” demikian keterangan tertulis BPS yang dirilis Senin (7/2/2022).
Kecuali itu, peningkatan penyaluran bantuan sosial berpengaruh positif pada konsumsi rumah tangga. Terjadi peningkatan penjualan kendaraan baru dan kendaraan bekas. Data dari Samsat menunjukkan peningkatan hingga 127,74 persen dibanding triwulan IV-2020.
Terjadi pula peningkatan hunian kamar hotel. Data menunjukkan terjadi peningkatan tingkat penghunian kamar (TPK) hingga 33,02 persen. Kemudian, peningkatan impor barang modal khususnya mesin-mesin hingga 351,53 persen.
Selainjutnya, ada perbaikan ekonomi mitra dagang utama Sumbar seperti Pakistan, Bangladesh, India, Amerika, dan China yang tumbuh positif pada triwulan IV-2021 (Y-on-Y) berpengaruh pada permintaan barang Sumbar.
Sementara itu, pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga tumbuh positif. Sektor pertanian tumbuh 2,72% triwulan IV 2021 (Y-on-Y). Hasil produksi tanaman pangan terutama padi dan jagung meningkat dibandingkan triwulan IV 2020. Produksi peternakan dan perikanan juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan IV tahun 2020
Perdagangan tumbuh 7,91%. Terjadi peningkatan pembelian kendaraan baru baik oleh masyarakat maupun instasi pemerintahan dibandingkan tahun lalu (data SAMSAT). Terjadi peningkatan permintaan service kendaraan menjelang akhir tahun dan terjadi peningkatan permintaan BBM jenis pertamax dan pertalite (data Pertamina Wilayah Sumbar).
Aktivitas pusat perbelanjaan dan pasar kembali normal dan selalu penuh pengunjung pada siang hari terutama pada musim liburan.
Konstruksi tumbuh 4,05%. Ini didukung oleh peningkatan realisasi pengadaan semen di Sumbar (data Asosiasi Semen Indonesia). Banyak Proyek Dinas PUPR yang ditargetkan selesai akhir tahun 2021, di antaranya jembatan di Kabupaten Limapuluh Kota, gelanggang olah raga (GOR) di Kabupaten Agam dan Jalan lintas Sijunjung dan Dharmasraya.
Selanjutnya transportasi tumbuh 3,70%. Angkutan udara mengalami peningkatan jumlah penumpang sebesar 11,96 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2020. Tidak adanya pembatasan pada liburan akhir tahun menyebabkan permintaan angkutan Bus Pariwisata meningkat
Industri pengolahan tumbuh 3,84%. Secara umum, aktivitas industri sudah jauh lebih baik, karena permintaan kembali normal dan aktivitas tidak lagi dibatasi. Produksi CPO (Crude Palm Oil) meningkat, dan juga terjadi peningkatan permintaan tekstil Minangkabau seperti tenun, songket, dan mukena bordir. Begitu pula permintaan semen dan industri furniture juga meningkat.
Sejalan dengan itu, dari sisi pengeluara juga terjadi peningkatan. Antara lain konsumsi rumah tangga meningkat 2,93%, penyalaran bansos dan kredit konsumsi meningkat 4,63%.
BBNKB I dan II kendaraan pelat hitam atau milik pribadi seperti jenis jeep, mini Bus, Roda 2, dan sedan)meningkat 134,57%, deposito terkontraksi 13,60%, TPK meningkat 33,02 persen, PMTB meningkat 1,95% dan pengadaan semen mengalami peningkatan 0,52%.
Selanjutnya, belanja modal meningkat 6,89%, kredit investasi meningkat 5,76%, penjualan barang investasi meningkat 21,47% dan konsumsi pemerintah meningkah 0,02%.
Baca juga: BPS : Usai Kontraksi, Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Tumbuh Positif
Yang paling besar pendukung pertumbuhan ekonomi adalah ekspor luar negeri meningkat 21,53. Namun, impor luar negeri juga meningkat 182,57%. Impor migas meningkat seiring dengan peningkatan nilai dan volume impor BBM. Sementara impor nonmigas mengalami peningkatan, antara lain pada bahan kimia organik, dan mesin-mesin. [*/pkt]