Sempat Disekap di Agam, 3 Warga Bangladesh Dideportasi

Berita Agam terbaru: 3 Warga Bangladesh disekap di Baso Agam, human trafficking agam

Tiga warga Negara Bangladesh dideportasi oleh Kantor Imigrasi Klas II Non TPI Agam, Sumatera Barat (Sumbar) setelah sebelumnya diamankan dari salah satu rumah di Baso. Ketiganya diduga telah menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia. (Foto: Ist)

Lubukbasung, Padangkita.com - Tiga warga Negara Bangladesh dideportasi oleh Kantor Imigrasi Klas II Non TPI Agam, Sumatera Barat (Sumbar) setelah sebelumnya diamankan dari salah satu rumah di Baso. Ketiganya diduga telah menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia.

Ketiganya, yaitu Nurul Mustafa pemegang paspor Bangladesh dengan bebas visa kunjungan berlaku hingga 21 Februari 2020. Ia masuk Indonesia melalui Bandara Denpasar, 22 Januari lalu.

Delwar pemegang paspor Bangladesh dengan bebas visa kunjungan berlaku hingga 22 Februari 2020. Ia masuk ke Indonesia melalui Bandara Denpasar 23 Januari lalu.

Kemudian, Mohammad Shahjahan pemegang paspor Bangladesh dengan bebas visa kunjungan berlaku hingga 22 Februari 2020. Ia masuk ke Indonesia melalui Bandara Denpasar 23 Januari lalu.

Baca juga: Foto: Dua Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi

Tiga warga Bangladesh itu diserahkan pihak polisi ke Imigrasi Agam setelah diamankan polisi dari rumah seorang warga di Baso, pada 29 Januari lalu.

Kepala Seksi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Keimigrasian, Denni Jumanson Naibaho mengatakan, pihak kepolisian menyerahkan tiga WNA itu ke Kantor Imigrasi setelah mendapat informasi dari warga ada penyekapan warga asing.

Salah seorang WNA tersebut juga sempat mengirim email kepada Mabes Polri dan temannya yang berada di Medan karena merasa terancam.

Baca juga: Pilkada Bukittinggi, Jalur Independen Makin Diminati

Awalnya, ketiga WNA itu dibawa salah beberapa orang pria dari Bali pada tanggal 23 Januari lalu menuju Sumbar untuk dibawa ke Pekanbaru dan diselundupkan menjadi pekerja di Malaysia.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Agam, Deny Haryadi mengatakan, dugaan adanya sindikat perdagangan manusia itu diserahkan kepada pihak kepolisian.

Ketiga WNA asal Bangladesh itu diduga korban perdagangan manusia, sebab tujuan mereka mencari pekerjaan di Malaysia namun transit di Indonesia.

Selama berada di Indonesia mereka tidak memiliki tujuan yang jelas dan tidak memiliki biaya selama di Indonesia.

Menurut mereka kepada petugas, selama dua hari berada di Baso, mereka merasa disekap, paspor dan telepon genggam mereka disita pemilik rumah dan mereka tidak boleh keluar rumah.

Merasa ada yang tidak beres, rekan mereka Nurul Mustafa mencoba menghubungi pihak kepolisian dengan telepon genggam lain yang tidak ikut disita.

Akhirnya, informasi tersebut sampai ke Polres Bukittinggi dan langsung menindaklanjuti informasi tersebut.

"Ketiga WNA itu, berangkat dari negaranya dengan tujuan Indonesia, mereka mendarat di Bali dan melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi melalui jalur darat," ujar Deny Haryadi, Senin (3/2) sore.

Deny menjelaskan, ketiga WNA tidak saling kenal. Mereka berkenalan setelah sampai di Bali dan mereka sempat disekap selama dua hari di sana sebelum diberangkatkan ke Sumbar.

Selama perjalanan dari Bali ke Sumbar mereka dikawal beberapa pria. Sampai di Solok mereka dijemput oleh Iswandi sopir travel dari Pekanbaru, selanjutnya dibawa ke daerah Baso.

"Nurul Mostafa telah dideportasi ke negara asalnya tanggal 30 Januari lalu. Sedangkan dua orang lagi akan dideportasi pada tanggal 6 Februari mendatang. Mereka dideportasi karena tidak memiliki tujuan yang jelas dan tidak memiliki biaya hidup selama berada di Indonesia," tukas Deny. (pk24)


Baca berita Agam terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Banjir Lahar Dingin Marapi, Gubernur Mahyeldi Minta Seluruh Pihak Sinergi dan Respons Cepat
Banjir Lahar Dingin Marapi, Gubernur Mahyeldi Minta Seluruh Pihak Sinergi dan Respons Cepat
One Way Padang – Bukittinggi selama Mudik Lebaran, Ini Perubahan Jalur Lalu Lintas di Agam
One Way Padang – Bukittinggi selama Mudik Lebaran, Ini Perubahan Jalur Lalu Lintas di Agam
Kerbau Warga di Palembayan Mati Diduga Diterkam Harimau, BKSDA Pasang Kamera Pemantau  
Kerbau Warga di Palembayan Mati Diduga Diterkam Harimau, BKSDA Pasang Kamera Pemantau  
Produk Sulaman Agam yang Dipamerkan di Inacraft Diborong Pengunjung asal Malaysia
Produk Sulaman Agam yang Dipamerkan di Inacraft Diborong Pengunjung asal Malaysia
Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blind Spot di Agam, Ini Janji Gubernur
Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blind Spot di Agam, Ini Janji Gubernur
Bertemu Para Kepsek di Agam, Gubernur Mahyeldi Bahas soal Generasi Muda Berkarakter
Bertemu Para Kepsek di Agam, Gubernur Mahyeldi Bahas soal Generasi Muda Berkarakter