Padang, Padangkita.com – PT Semen Padang terus menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Melalui program Basinergi Mambangun Nagari (BMN), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG ini, menyerahkan bantuan peralatan pertanian dan modal usaha kepada masyarakat di Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Bantuan senilai total Rp64 juta tersebut diserahkan dalam acara Peluncuran Program Forum Nagari Tahun 2025 Tahap I di halaman Kantor Forum Nagari Koto Lalang, beberapa waktu lalu.
Rincian bantuan terdiri dari satu unit traktor tangan (hand tractor), satu unit mesin potong rumput, dan dua unit mesin semprot hama dengan total nilai Rp50 juta. Selain itu, diserahkan pula bantuan modal usaha sebesar Rp7 juta untuk pengembangan usaha itik petelur yang akan dikelola Karang Taruna Koto Lalang, serta bantuan Rp7 juta untuk peningkatan kapasitas UMKM pengrajin arang batok kelapa.
Bantuan diserahkan oleh Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Nurwan, kepada Ketua Forum Nagari Koto Lalang, Maulana Sardi, serta turut disaksikan perwakilan Polsek Lubuk Kilangan, Koramil 04, Lurah Koto Lalang Hartati, dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Unit Komunikasi dan Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang berorientasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan mengacu pada standar ISO 26000.
“Kami berharap program ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM, agar lebih produktif dan sejahtera,” katanya.
Ilham menambahkan, program ini juga selaras dengan Asta Cita pemerintah yang menekankan pada penguatan ekonomi masyarakat berbasis kemandirian serta penciptaan kesejahteraan melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Nurwan, berpesan agar bantuan tersebut dimanfaatkan dan dirawat dengan baik agar manfaatnya berkelanjutan. Ia juga mendorong UMKM arang batok kelapa untuk naik kelas.
“Kami ingin UMKM arang batok kelapa bisa naik kelas, misalnya dengan memproduksi briket atau olahan lainnya yang bisa menembus pasar lebih luas,” ujarnya.
Terkait bantuan budidaya itik petelur untuk Karang Taruna, Nurwan mengingatkan pentingnya persiapan pengetahuan dan keterampilan agar usaha tersebut berhasil.
“Budidaya itik petelur ini tidak mudah. Sebelum memulai, tingkatkan dulu pengetahuan tentang teknik beternak yang baik. Jangan sampai karena hasil telurnya tidak maksimal, akhirnya itiknya dijual jadi bebek goreng,” ucapnya.
Ketua Forum Nagari Kelurahan Koto Lalang, Maulana Sardi, menyampaikan terima kasih atas kepedulian PT Semen Padang. Menurutnya, bantuan alat pertanian sangat dibutuhkan mengingat mayoritas warga di Gurun Kudu dan Koto Duku adalah petani.
“Bantuan modal untuk pengrajin arang batok kelapa juga sangat penting, karena usaha ini melibatkan masyarakat Rumah Tangga Miskin (RTM) yang terkendala modal,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat usaha arang batok kelapa, Riko, mengaku sangat terbantu. Ia menjelaskan, keterbatasan modal membuatnya hanya bisa memproduksi 100 kilogram arang setiap tiga hari.
Baca Juga: Mimpi Warga Ampek Koto Punya Jalan Mulus Terwujud Berkat Bantuan Semen Padang
“Selama ini kami hanya bisa memproduksi sekitar 100 kilogram arang setiap tiga hari. Harga jualnya Rp13 ribu per kilogram, tapi modalnya cukup besar. Dengan adanya bantuan ini, kami bisa menambah kapasitas produksi,” ujar Riko. [*/hdp]
