Malang, Padangkita.com - Semen Padang FC (SPFC) secara dramatis memastikan diri untuk tetap berlaga di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 untuk musim 2025.
Kepastian ini diraih setelah tim berjuluk Kabau Sirah berhasil mengandaskan perlawanan tuan rumah Arema FC dengan skor meyakinkan 0-2 dalam laga pamungkas yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (24/5/2025) sore.
Kemenangan krusial anak asuh Eduardo Almeida ini tidak hanya menjadi penentu nasib mereka sendiri, tetapi juga berdampak langsung pada dua tim lainnya.
PSS Sleman dan Barito Putera, meskipun sama-sama meraih kemenangan di pertandingan terakhir mereka, terpaksa harus menerima kenyataan pahit turun kasta ke Liga 2 akibat hasil positif yang diraih Semen Padang FC.
Memulai laga dengan beban berat di pundak, Semen Padang FC sadar betul bahwa pertandingan ini adalah pertaruhan hidup mati mereka. Kekalahan atau hasil imbang bisa berarti kembali terdegradasi ke Liga 2.
Eduardo Almeida menginstruksikan pasukannya untuk berusaha mengambil inisiatif penguasaan bola sejak menit awal. Di sisi lain, Arema FC yang bermain tanpa hadirnya pendukung tampak bermain lebih hati-hati dan tidak terburu-buru melakukan tekanan.
Namun, nasib kurang baik menghampiri Kabau Sirah ketika laga baru berjalan 20 menit. Bek tangguh andalan mereka, Tin Martic, harus ditarik keluar lapangan akibat cedera setelah terlibat benturan dengan dua pemain Arema FC saat berusaha merebut bola.
Kehilangan pemain di lini pertahanan justru direspons Almeida dengan langkah berani. Ia memasukkan Filipe Chaby, seorang pemain dengan tipikal menyerang, untuk menambah daya gedor timnya.
Meski demikian, rapatnya pertahanan Arema FC yang dikomandoi Lucas Frigeri di bawah mistar gawang Singo Edan membuat Semen Padang FC cukup kesulitan membongkar pertahanan lawan sepanjang babak pertama.
Kabau Sirah tercatat unggul dalam penguasaan bola dengan 55 persen, namun hingga turun minum, skor kacamata 0-0 tetap tidak berubah.
Memasuki babak kedua, Eduardo Almeida kembali melakukan perubahan strategi untuk meningkatkan intensitas serangan. Gala Pagamo dimasukkan untuk menggantikan Alexvan Djin, sementara M. Ridwan masuk menggantikan Irkham Mila.
Pergantian pemain ini terbukti menjadi keputusan jitu. Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-72. Berawal dari aksi individu Cornelius Stewart yang menusuk dari sisi kanan pertahanan Arema, umpan matangnya berhasil dikonversi menjadi gol oleh Filipe Chaby. Gol ini disambut suka cita oleh seluruh punggawa dan ofisial Semen Padang FC.
Saat pertandingan sepertinya akan berakhir dengan kemenangan tipis, Semen Padang FC berhasil mengunci kemenangan mereka. Pada menit ke-94, melalui skema serangan balik cepat, Bruno Gomes memberikan umpan terukur kepada M. Ridwan.
Pemuda asal Aceh tersebut dengan tenang berhasil melewati sejumlah pemain bertahan Arema sebelum melepaskan tendangan keras kaki kiri yang bersarang di pojok gawang Lucas Frigeri.
Skor 0-2 untuk keunggulan Semen Padang FC bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Sontak, seluruh pemain, pelatih, dan ofisial tim tumpah ruah ke lapangan, merayakan kemenangan dramatis yang memastikan mereka terhindar dari degradasi.
Baca Juga: Misi Wajib Tiga Poin, Semen Padang FC Bertarung Mati-matian di Kandang Arema demi Liga 1
Dengan kemenangan ini, Semen Padang FC berhasil finis di posisi ke-13 klasemen akhir Liga 1 dengan koleksi 36 poin, memastikan mereka tetap berkompetisi di kasta tertinggi musim depan. Sementara itu, Arema FC harus puas tertahan di posisi ke-10 dengan raihan 47 poin. [hdp]