Magelang, Padangkita.com - Semen Padang FC kembali menelan pil pahit dalam lanjutan BRI Liga 1 2024. Bertandang ke markas PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto, Minggu (1/12/2024), Kabau Sirah harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-0.
Sejak awal pertandingan, PSIS Semarang langsung mengambil inisiatif serangan. Namun, pertahanan rapat Semen Padang FC cukup menyulitkan Mahesa Jenar. Beberapa peluang emas yang didapatkan oleh PSIS masih belum mampu menembus gawang yang dijaga Dicky Indrayana.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-11. Berawal dari aksi individu Paulo Gali yang menusuk dari sisi kanan pertahanan Semen Padang, tendangan kerasnya membentur tiang gawang dan mengenai punggung Dicky sehingga bola masuk ke gawang sendiri. Gol bunuh diri ini membuat PSIS unggul 1-0.
Tertinggal satu gol, Semen Padang mencoba bangkit dan meningkatkan tempo permainan. Namun, upaya mereka untuk menyamakan kedudukan selalu kandas. PSIS yang sudah unggul, semakin percaya diri dan terus menekan pertahanan lawan.
Pada babak kedua, pelatih Semen Padang Eduardo Almeida melakukan sejumlah pergantian untuk menambah daya gedor timnya. Namun, perubahan taktik ini belum membuahkan hasil yang diharapkan. Sejumlah peluang emas kembali didapatkan oleh Semen Padang, namun sayang penyelesaian akhir yang kurang efektif membuat mereka gagal menyamakan kedudukan.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-0 untuk kemenangan PSIS Semarang tidak berubah. Kekalahan ini membuat Semen Padang semakin terpuruk di dasar klasemen sementara BRI Liga 1 2024. Dari 12 pertandingan, Semen Padang baru meraih 1 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 8 kali kalah.
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Semen Padang FC. Tim asuhan Eduardo Almeida harus segera bangkit dari keterpurukan jika tidak ingin semakin terbenam di zona degradasi.
Baca Juga: PSIS Targetkan Kemenangan Beruntun Saat Jamu Semen Padang
Beberapa faktor yang menjadi penyebab buruknya performa Semen Padang adalah lini depan yang kurang tajam, pertahanan yang kerap melakukan kesalahan, dan ketidakkonsistenan permainan. [hdp]