Jakarta, Padangkita.com - Selain untuk memperkuat ketahanan pangan, Bendungan Way Apu di Maluku, juga memiliki fungsi untuk pembangkit listrik sebesar 8 Megawatt (MW). Dari kapasitas terpasang nantinya, mampu setidaknya 8.750 rumah.
Inilah Manfaat penting keberadaan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru. Bendungan itu, saat ini pembangunannya tengah dikebut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian berkelanjutan. Di samping kehadiran juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/6/2022).
Bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3 itu ditargetkan selesai pada 2024 mendatang. Hingga saat ini kemajuan fisiknya telah mencapai 36,5 persen Bendungan yang membendung Sungai Way Apu itu dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektar, dan merupakan tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah mencapai 235,10 hektar.
Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Marva Rania Ibnu, mengatakan setelah selesai Bendungan Way Apu akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku. “Pembangunan Bendungan Way Apu sebagai infrastruktur penyediaan air baku, air irigasi, sekaligus bekerja sebagai pengendali banjir dan PLTA bagi sekitar 8.750 rumah di Maluku,” terang Marva.
Bendungan Way Apu diharapkan dapat manfaat besar bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektar, tersedianya air baku dengan debit 0,5 m3/detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 m3/detik, sebagai pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu kurang lebih 8.750 rumah, serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.
Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket 1 berupa bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun. Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun.
Baca Juga: Berbiaya Rp1,17 Triliun, Impounding Bendungan Semantok Dimulai Akhir Juli 2022
Salah satu program utama pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada 2022 yaitu membangun 35 unit bendungan alokasi anggaran sebesar Rp11,67 triliun. Dari 35 bendungan tersebut, sejumlah 2 bendungan merupakan bendungan baru yaitu Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan dan Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan. Sedangkan 33 bendungan lainnya merupakan proyek yang sedang berlangsung yang dilanjutkan dari tahun sebelumnya, termasuk Bendungan Way Apu di Maluku. [*/isr]