Berita Tanah Datar terbaru dan berita Sumbar terbaru: Sekolah tatap muka di Tanah Datar akan dimulai setelah para guru selesai tes swab dengan hasil negatif Covid-19.
Batusangkar, Padangkita.com – Semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Tanah Datar sepakat agar pembelajaran tatap muka di sekolah segera dimulai. Namun, keputusan akhir soal kapan akan dimulai diserahkan kepada sekolah dengan berbagai syarat yang telah disepakati.
Kesepakatan dicapai setelah rapat kordinasi sejumlah OPD bersama Forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) dan dilanjutkan dengan rapat terbatas bersama OPD terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kemenag, di Kantor Dinas Pendidikan setempat, Selasa (5/1/2021).
"Pada prinsipnya anggota rapat setuju melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, Riswandi, Rabu (6/1/2021).
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, sebut Riswandi, maka sebelum dimulainya PTM maka terlebih dahulu akan dilakukan swab test terhadap seluruh guru.
Untuk tahap awal, pengambilan sampel swab tersebut dilakukan terhadap guru di satuan pendidikan setingkat SMA dan SMK.
"Mulai besok dilaksanakan swab untuk guru dan pegawai SMA dan SMK. Kita menargetkan untuk SMA dan SMK selesai dalam 3 hari. Hitungan ini kita ambil di mana 1 Puskesmas dalam satu hari maksimal bisa mengambil sampel 50 orang. Puskesmas kita ada 14. Untuk jumlah semua guru dan pegawai kita di Tanah Datar itu ada lebih kurang 8.000 orang," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jadwal PTM tidak dilakukan secara serentak, melainkan menyesuaikan. Maksudnya, bagi satuan pendidikan yang tenaga pendidiknya telah mendapatkan hasil negatif dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, maka sekolah tersebut dapat memulai PTM.
"Bagi sekolah yang telah selesai swab dan hasilnya telah keluar, maka telah bisa memulai PTM tanggal 11 Januari 2021. Begitu juga nantinya dengan SMP dan MTS hingga SD, yang sudah tuntas seluruh guru dan pegawainya di-swab dan hasilnya telah keluar juga dapat memulai PTM," lanjutnya.
Sementara itu, menanggapi proses PTM peserta didik di sekolah, Riswandi menerangkan jika akan tetap menggunakan sistem shifting (bergeser). Pihaknya juga akan membatasi TPM paling lama 4 sampai 5 jam sehari dengan satu jam pelajaran dikurangi 10 menit dari waktu normal.
"Ya shifting dan waktu belajar juga dibatasi paling lama 4 sampai 5 jam pelajaran sehari dengn waktu 1 jam pelajaran juga dikurangi 10 menit dari kondisi normal," tambahnya.
Sementara itu Kabid P2P Dinas Kesehatan Tanah Datar, Roza Mardiah mengatakan, pihaknya sedang mengambil swab bagi guru SMA sederajat.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Tanah Datar Belum Jelas, Rapat Koordinasi Perlu Dilanjutkan ke Rapat Teknis
"Untuk tahap awal baru di-swab untuk guru SMA, SMK sederajat. Jumlahnya sekitar 1.700 orang. Untuk guru SD dan SMP serta lainnya menyusul," ujar Roza. [pkt]
