Segera Hapus, Ini Daftar Add-on Berisi Malware di Chrome dan Microsoft Edge

Padangkita.com - Tim peneliti keamanan siber di Avast Threat Intelligence memperingatkan pengguna Google Chrome dan Microsoft Edge tentang Add-on atau ekstensi yang terinfeksi malware berbahaya.

Mereka melaporkan add-on berbahaya tersebut sudah diunduh hingga lebih dari 3 juta kali oleh pengguna.

Add-on yang terinfeksi malware ini mampu mencuri informasi dan mengarahkan korban ke situs phishing yang tentu akan merugikan pengguna.

Tim keamanan siber Avast juga menemukan sebuah kode berbahaya yang dapat mengirimkan muatan malware tambahan ke PC tanpa sepengetahuan korbannya.

"Setiap kali korban mengklik link, ektensi akan mengirimkan informasi tentang klik tersebut ke server pusat penjahat," jelas salah satu tim Avast, dikutip dari laporan Avast Threat Intelligence via Liputan6.com, Kamis (17/12/2020).

Nantinya, mereka akan secara opsional mengirim perintah untuk mengarahkan korban dari target link sebenarnya ke URL baru yang sudah dibajak.

Menurut tim peneliti itu, malware berbahaya tersebut hingga saat ini masih tersedia di Chrome Web Store dan portal Microsoft Edge.

Mereka menyebut pelaku sengaja menyamarkan malware tersebut sebagai add-on untuk Instagram, Facebook, Vimeo, dan platform media sosial populer lainnya.

Tim peneliti Avast memprediksi add-on sudah digunakan selama bertahun-tahun meskipun Avast baru menemukannya sejak November 2020.

Hal ini terbukti beberapa reviewer di Chrome Web Store telah melaporkan link malware tersebut mulai dari Desember 2018.

Adapun daftar add-on yang terinfeksi malware berbahaya tersebut adalah sebagai berikut:

• Direct Message for Instagram

• Direct Message for Instagram™

• DM for Instagram

• Invisible mode for Instagram Direct Message

• Downloader for Instagram (1,000,000+ users)

• Instagram Download Video & Image

• App Phone for Instagram

• Stories for Instagram

• Universal Video Downloader