Berutang menjadi pilihan karena sumber dana ini cepat cair, namun ada hal yang perlu dipertimbangkan termasuk kemampuan membayar utang.
Padangkita.com - Utang menjadi alternatif ketika dalam kebutuhan mendesak. Banyak alasan akhirnya orang memutuskan untuk berutang. Bisa jadi karena kehilangan pekerjaan, memulai usaha, atau bahkan kehilangan tulang punggung keluarga.
Ketika berutang menjadi pilihan terakhir. Pertimbangkan lima hal berikut ini sebelum memutuskan menghubungi lembaga penyedia pinjaman.
Berikut ini 5 hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih untuk berutang.
Apa kebutuhanmu
Hal pertama yang harus kamu pertimbangkan adalah untuk apa meminjam uang atau berutang dipergunakan. Uang pinjaman akan dipergunakan untuk kebutuhan atau justru malah keinginan yang sifatnya konsumtif.
Misalnya untuk modal usaha, uang yang dipinjam diolah kembali agar mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat. Dari keuntungan itu kemudian bisa dipergunakan untuk mencicil uang yang dipinjam.
Baca juga: 5 Langkah untuk Utang Cepat Lunas
Tapi, jika hanya sekadar memenuhi gaya hidup atau untuk sesuatu yang prestius. Contoh paling sering, kredit untuk membeli ponsel baru tercanggih, padahal harga ponsel bisa turun dari tahun ke tahun.
Kalau soal pemenuhan gaya hidup lebih baik kamu menabung beberapa bulan ketimbang harus berutang.
Kemampuan membayar tagihan
Kamu harus tahu utang bukan cuma sekadar meminjam uang, tetapi juga soal bagaimana mengembalikan uang tersebut sesuai dengan kesepakatannya. Jika tidak bisa bayar bakal ada konsekuensi yang harus ditanggung.
Sehingga penting untuk memastikan diri, apakah jumlah yang kamu ajukan itu realistis dan bisa dibayarkan di kemudian harinya atau tidak.
Bagaimana cara mengukurnya? Idealnya cicilan utang gak lebih dari 30 persen gajimu. Kalau kamu harus mencicil utang yang besarannya 50 persen dari gaji, lebih baik pertimbangkan lagi baik-baik.
Pertimbangkan riwayat sebelumnya
Jika kamu hendak melakukan peminjaman uang, pastikan apakah ada yang belum lunas dan sedang jatuh tempo pembayaran atau tidak. Apabila jawabannya masih ada, lebih baik stop dulu untuk memilih berutang kembali, apalagi kalau sifatnya buat konsumtif.
Mengecek riwayat juga bisa menjadi tolak ukur kemampuanmu dalam berutang. Misalnya sebelumnya kamu pinjam Rp 50 juta, dan menurutmu itu terlalu berat, jadi di utang berikutnya kamu meminjam kurang dari nominal sebelumnya.
Perhatikan syarat dan ketentuan
Sebelum dana pinjaman cair, biasanya kamu diharuskan untuk menandatangani surat perjanjian dahulu. Dalam surat tersebut memuat tentang jumlah uang yang dipinjamkan, besaran bunganya, jatuh tempo pengembaliannya, konsekuensi yang dihadapi jika tidak mampu membayar.
Nah sebelum tanda tangan, kamu harus ketahui dan pahami seluruh perjanjian tertulisnya. Pastikan semua hal itu tidak memberatkan kamu sebagai pihak kreditur. Kalau dirasa sangat membebani, misalnya denda keterlambatan per harinya yang terlalu besar untuk kamu, lebih baik berpikir ulang.
Pastikan berutang di lembaga yang jelas dan kredibel
Terakhir adalah pastikan kamu meminjam uang ke lembaga peminjam yang terbaik. Misalnya di lembaga-lembaga terpercaya, seperti perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang telah terdaftar resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Jangan lagi deh kamu pinjam uang ke rentenir-rentenir independent. Karena biasanya mereka memberikan bunga yang begitu besar untuk kreditur, meskipun dananya cepat cair. (*/pk-28)