Padang, Padangkita.com – Budaya musyawarah dan mufakat telah menjadi bagian integral dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 31 Jati Tanah Tinggi, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Setiap pengambilan keputusan di sekolah ini selalu didahului dengan musyawarah dan mufakat, didasari keyakinan bahwa setiap pendapat berharga untuk kemajuan bersama.
Kepala Sekolah SD Negeri 31 Jati Tanah Tinggi, Ratna Yuriani, menjelaskan bahwa musyawarah selalu diutamakan dalam berbagai forum, baik internal maupun eksternal.
"Musyawarah senantiasa diutamakan dalam berbagai forum, baik internal sekolah maupun yang melibatkan pihak eksternal. Prinsip ini tercermin dalam berbagai kegiatan, mulai dari rapat rutin guru dan staf, pertemuan dengan komite sekolah, hingga forum yang melibatkan wali murid dan tokoh masyarakat," kata Ratna Yuriani pada Senin (13/1/2025).
Salah satu contoh penerapan budaya musyawarah dan mufakat adalah Rapat Komite Sekolah bersama Wali Murid Kelas VI yang diselenggarakan pada Rabu (8/1/2025) di Ruang Pertemuan SD Negeri 31 Jati Tanah Tinggi.
Rapat ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan, khususnya terkait persiapan dan kelulusan siswa kelas VI.
Acara yang diselenggarakan oleh Komite SD Negeri 31 Jati Tanah Tinggi ini dihadiri oleh sejumlah pihak eksternal, antara lain Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepala Seksi Tenaga Teknis Dinas Pendidikan, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan, Pengawas Pembina Gugus Dua Kecamatan Padang Timur, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Kecamatan Padang Timur, Ketua RW 03, dan Ketua RT 04 Kelurahan Sawahan Timur.
"Kehadiran para tamu undangan ini menunjukkan sinergi yang baik antara sekolah dengan berbagai pihak eksternal, demi kemajuan pendidikan di lingkungan sekitar," ujar Ratna Yuriani.
Ratna Yuriani menambahkan bahwa rapat berlangsung dalam suasana yang akrab dan terbuka. Berbagai aspirasi dan masukan dari wali murid didengarkan dengan seksama dan didiskusikan bersama untuk mencari solusi terbaik.
Baca Juga: SDN 02 Cupak Tangah Gelar Perkemahan Budaya: Tumbuhkan Kecintaan Siswa Terhadap Tradisi Minangkabau
"Seluruh proses musyawarah berjalan dengan demokratis dan inklusif. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya. Perbedaan pendapat yang muncul disikapi dengan bijak dan dicari titik temu melalui dialog yang konstruktif. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa dalam rapat tersebut," pungkasnya. [*/hdp]