Padangkita.com – Sampai malam pergantian tahun atau sampai pada 31 Desember ini, jumlah wisatawan yang datang ke Sumatera Barat diperkirakan naik sekitar 7 persen atau mencapai lebih dari 7,8 juta orang sepanjang 2017.
“Perkiraannya tahun ini naik 7 persen untuk wisatawan domestik dan 5 persen wisatawan mancanegara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, Kamis (28/12/2017) tengah pekan ini.
Ia menuturkan tahun lalu jumlah wisatawan domestik yang mendatangi Sumbar mencapai 7,3 juta orang. Asumsinya, dengan hanya naik 7 persen saja, maka total jumlah wisatawan yang datang ke Sumbar melebihi 7,8 juta orang.
Umumnya, wisatawan domestik datang dari Pulau Jawa, Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya, serta dari provinsi tetangga, seperti Riau, Jambi, Kepri, Sumut dan Sumsel.
Itu baru angka wisatawan domestik, belum menghitung wisatawan mancanegara yang menikmati objek-objek wisata di Sumbar.
Oni memperkirakan untuk wisatawan mancanegara juga terjadi peningkatan kunjungan sekitar 5 persen. Apalagi, penerbangan langsung Kuala Lumpur – Padang selalu penuh dengan tingkat keterisian atau load factor mencapai 90 persen.
Menurutnya, angka-angka tersebut hanya hitungan kasar, karena untuk wisatawan domestik belum ada metode penghitungan yang tepat.
“Belum ada metode penghitungan yang tepat untuk wisatawan domestik, kami lagi coba mencari skema penghitungan yang lebih objektif,” katanya.
Berbeda dengan wisatawan mancanegara. BPS menghitung melalui pintu masuk imigrasi. Misalnya, kalau ke Padang masuknya langsung dari luar negeri ke Bandara Minangkabau atau Pelabuhan Teluk Bayur.
Jika wisatawan datang ke Padang lewat Jakarta, Medan, Batam atau daerah lainnya, maka tidak dihitung lagi, karena sudah dihitung di tempat kedatangan pertama.
Makanya, kata Oni, penerbangan langsung Singapura – Padang juga bakal meningkatkan angka kunjungan wisman ke Sumbar. Sebab, jika selama ini wisatawan yang datang hanya dari Kuala Lumpur, ke depan juga akan dihitung yang datang melalui Singapura.