Berita Padang terbaru, berita Sumbar terbaru dan update Sriwijaya Air Jatuh: Doa dan harapan tertumpang pada Yang Maha Kuasa, berharap yang terbaik untuk orang-orang yang tercatat dalam Manifes Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu. Semoga ada keajaiban, semoga ada harapan, mari kita bersama mendoakan.
Padang, Padangkita.com - Tak ada yang menyangka, Sabtu kedua di tahun 2021 menjadi Sabtu Kelabu bagi penumpang Sriwijaya Air Nomor SJ182 penerbangan Jakarta-Pontianak.
Penerbangan yang seharusnya tiba di Pontianak, Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 15.50 WIB delay karena cuaca buruk.
Apalah daya, kehendak yang maha kuasa tak dapat kita terka, Sriwijaya Air yang sempat delay itu hanya mengudara dalam rentang waktu yang singkat dan akhirnya dinyatakan hilang kontak.
Namun, Sabtu Kelabu Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu itu menyisakan duka bagi keluarga penumpang, bagi kita semua, bagi rakyat Indonesia.
Doa dan harapan tertumpang pada Yang Maha Kuasa, berharap yang terbaik untuk orang-orang yang tercatat dalam Manifes Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu itu. Semoga ada keajaiban, semoga ada harapan, mari kita bersama mendoakan.
Dari puluhan orang yang ada di Pesawat Sriwijaya Air itu, data sementara tercatat sebanyak lima orang berasal dari Sumatra Barat (Sumbar), termasuk Pilot dan Kopilot yang tercatat sebagai kru ekstra dalam penerbangan tersebut.
Kapten Afwan, Seorang Dermawan yang Sangat Peduli dengan Keluarga
Sebelum terbang, Kapten Afwan, 54 tahun juga sempat menuliskan status di WhastAppnya.
"Setinggi apapun aku terbang, tidak akan mencapai surga bila tidak salat lima waktu,"
Tergambar, Kapten Afwan merupakan orang yang taat beragama. Bahkan, pengakuan dari keluarga dan orang dekatnya, Kapten Afwan merupakan orang yang sangat baik, dermawan serta sangat peduli dengan keluarga.
Salah seorang kerabat Kapten Afwan, Yurni mengatakan, meski jarang pulang, kepedulian Kapten Afwan terhadap sanak familinya tak pernah berkurang.
"Meski jarang pulang ke kampung halaman, dia selalu menanyakan kondisi keluarga melalui grup WhatsApp keluarga. Bahkan, sebelum terbang, dia masih sempat mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu keluarga yang tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19,” ujar Yurni saat ditemui Padangkita.com di kediamannya di Nagari Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar.