Berita Sumbar terbaru: Gubernur Irwan Prayitno meminta agar rumah sakit di Sumbar menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19.
Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) memiliki dua target dalam penanganan Covid-19 di Sumbar yaitu meminimalkan angka kematian dan memaksimalkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Oleh karena itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta rumah sakit yang ada di Sumbar untuk saling berkoordinasi.
"Dengan kerja sama itu, diharapkan, kita bisa meminimalkan tingkat kematian di bawah dua persen dan memaksimalkan kesembuhan yang sekarang 50-an persen tapi nanti insyaallah sampai 80 persen," ujarnya kepada awak media usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 dengan dinas kesehatan kabupaten/kota dan direktur rumah sakit se-Sumbar pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 secara virtual di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (5/10/2020).
Dia menyampaikan bentuk koordinasi tersebut yaitu dalam mengatur pasien. Dia mengatakan masing-masing rumah sakit harus mengerti kemampuannya. Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil bisa menerima pasien berat dengan komorbid. Kapasitasnya 180 pasien. Sekarang baru terisi 100 pasien.
Sementara, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar, RSUD Padang Pariaman, Semen Padang Hospital, RSUD Rasyidin, dan Rumah Sakit Universitas Andalas bisa menerima pasien berat tanpa komorbid. Rumah sakit yang disebutkan tersebut ditambah dengan rumah sakit daerah di kost/kabupaten bisa menerima fase sedang.
Sedangkan, untuk pasien ringan, Pemprov Sumbar akan memaksimalkan isolasi. Kata Irwan, baik di tingkat provinsi maupun daerah, ada puluhan tempat isolasi pasien ringan, baik rusunawa, diklat, tempat pertemuan, dan sebagainya.
"Karena potensi kita untuk tempat tidur ada 8.000. Sekarang baru bisa kita sediakan 800. Dan itu masih belum terisi 200. Jadi kita masih bisa menampung pasien yang berat dan sedang itu 200," jelasnya.
Dengan adanya koordinasi antar rumah sakit, ada pertambahan tempat tidur di berbagai rumah sakit. Dijelaskannya, RSUP M Djamil menambah 180 tempat tidur, Rumah Sakit Unand menambah 90 tempat tidur, SPH menambah sampai 80-an tempat tidur, dan sebagainya.
Selain itu, Irwan juga meminta rumah sakit untuk saling kerja sama dalam memperbantukan tenaga kesehatan. Tidak boleh ada lagi penutupan layanan rumah sakit. Jika ada tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, maka bisa di-back up oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas atau rumah sakit lainnya. Semua kuncinya, kata Irwan, adalah koordinasi.
Baca juga: Gubernur Sumbar Surati Bupati dan Wali Kota Ingatkan Lonjakan Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri
"Koordinasi rumah sakit itu satu koordinasi IT sekarang di Sumbar. Tenaga kesehatan berlebih, kirim ke mari. Dia masih punya waktu karena tidak menangani banyak pasien," sampainya. [pkt]











