Abu Dhabi, Padangkita.com - Uni Emirat Arab akhirnya sukses meluncurkan roket dalam misi pertama perjalanan ke planet Mars pada Senin (20/7/2020), sekitar pukul 5.58 malam EDT atau 4.58 pagi WIB.
Roket Mitsubishi Heavy Industries H-IIA di bawah misi yang diberi nama "Al-Amal" dalam bahasa Arab atau "Hope" itu meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima yang terletak di sebuah pulau kecil di Jepang Selatan
Pesawat luar angkasa itu terpisah dari roket sekitar satu jam setelah lepas landas dan diperkirakan akan mengarahkan panel surya untuk menyalakan pelayaran tujuh bulan menuju Mars.
"Kerja keras dan pengabdian selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil besar. Ini adalah pencapaian besar, tapi ini baru permulaan," kata Duta Besar UAE, Yousef Al Otaiba, dikutip dari Space.com, Senin (20/7/2020).
Peluncuran misi Hope awalnya dijadwalkan pada 14 Juli tetapi ditunda beberapa kali karena kondisi cuaca yang buruk di lokasi peluncuran.
Misi senilai 200 juta dolar AS ini juga disebut sebagai Emirates Mars Mission, perintis pertama UAE ke dalam eksplorasi antar planet dan kedatangannya ke Mars, dirancang untuk menandai peringatan 50 tahun negara tersebut.
Para perencana misi berharap Hope dapat menginspirasi kaum muda di negara itu dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.
Baca juga: Asah Kreativitas, Rumah Belajar Kemendikbud Punya 13 Game Edukasi
Dilansir dari Science Alert, misi ini meluncurkan pengorbit yang akan berada di sekitar Mars selama 687 hari untuk memberikan gambaran komprehensif tentang dinamika cuaca di atmosfer Mars.
Para perancang menetapkan bahwa misi itu diperlukan untuk menyumbangkan data sains yang bernilai internasional. Pengorbit ini dibangun sebagai kolaborasi antara Mohammed bin Rashid Space Centre, University of Colorado Boulder, Arizona State University, dan University of California.
Bagi negara yang nyaris tidak memiliki keahlian sains planet, misi ke Mars adalah tantangan yang berat. Para ilmuwan misi berkonsultasi dengan para ilmuwan Mars dari seluruh dunia dan menyimpulkan bahwa cara yang layak untuk mencapai tujuannya adalah merancang sebuah penyelidikan yang akan mengumpulkan data tentang atmosfer Mars dalam semua kompleksitasnya.
Instrumen Hope Hadapi Atmosfer Mars
Atmosfer Mars diketahui semakin menipis selama ribuan tahun dan sekarang didominasi oleh karbon dioksida, tetapi dulu atmosfernya mampu menjaga air di permukaannya dan para ilmuwan ingin tahu bagaimana perubahan itu terjadi.
Karenanya, Hope dilengkapi dengan tiga instrumen yang berbeda, yaitu sebuah imager dan dua spektrometer. Instrumen pertama akan memberikan gambar detail dari permukaan Mars, sementara lainnya akan mengumpulkan data yang memungkinkan para ilmuwan melacak bahan apa yang berada di atmosfer Mars.
Setelah melalui perjalanan tujuh bulan ke Mars, pengorbit itu akan mencapai orbit Mars pada Februari 2021.
Selain UAE, China juga akan mengikuti jalur peluncuran dengan meluncurkan misi Tianwen-1 pada 23 Juli. Misi tersebut akan mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah sekaligus yang akan menyelidiki tentang geologi dan lingkungan Mars.
Kemudian disusul misi Mars 2020 milik NASA yang dijadwalkan meluncur pada 30 Juli. Misi ini akan mengirim penjelajah baru bernama Perseverance yang akan bergabung dengan pendahulunya di permukaan Mars. [*/try]