Padang, Padangkita.com - Rektor Universitas Andalas (UNAND), Efa Yonnedi, memberikan peringatan keras kepada mahasiswa agar tidak terjebak dalam lingkaran setan pinjaman online (pinjol), paylater, dan judi online (judol). Menurutnya, ketiga hal ini terbukti merusak kesehatan mental dan mengganggu stabilitas kehidupan akademik.
Peringatan ini disampaikan di tengah upaya masif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menggenjot literasi keuangan di kalangan Generasi Z.
Bekerja sama dengan UNAND, LPS menggelar Edukasi dan Literasi Keuangan Sumatera 2025 (ELKASU). Acara ini dipusatkan di Gedung Convention Hall, Kampus UNAND Limau Manis, Padang, pada Kamis (6/11/2025).
Program ini diinisiasi oleh Kantor Perwakilan LPS I Medan dan menjadi agenda flagship tahunan yang menyasar wilayah Sumatera, dari Aceh hingga Lampung.
Kepala Kantor Perwakilan LPS I Medan, Muhammad Yusron, mengungkapkan alasan ELKASU difokuskan pada tiga provinsi tahun ini: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
"Gen Z adalah kelompok demografis yang dominan dan sangat strategis. Meningkatkan literasi keuangan pada generasi ini adalah langkah vital untuk membentuk cara pandang yang bijak dalam mengelola uang," ujar Yusron.
Langkah ini krusial, mengingat data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru. Angka inklusi keuangan (akses ke layanan) di Indonesia sudah melesat tinggi di 80,51%.
Namun, ironisnya, tingkat literasi (pemahaman cara mengelola) justru tertinggal jauh di angka 66,46%. "Data ini menandakan banyak masyarakat yang sudah menggunakan layanan keuangan, namun belum sepenuhnya paham cara mengelolanya secara bijak dan risiko di baliknya," tegas Yusron.
Kota Padang dipilih karena posisinya yang strategis sebagai kota pelajar, dengan lebih dari 100 ribu mahasiswa aktif di puluhan perguruan tinggi.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menyambut baik program ini. Ia menyebut LPS bukanlah mitra baru bagi UNAND, di mana kolaborasi sebelumnya telah mencakup program beasiswa mahasiswa.
"Pendidikan bukan hanya transfer ilmu, tapi pembentukan karakter. Mahasiswa unggul itu tidak hanya cerdas akademik, tetapi juga harus cerdas finansial," tutur Efa dalam sambutannya.
Ia berharap, melalui ELKASU, mahasiswa dapat menyerap ilmu dan berdiskusi aktif untuk membentengi diri. Lebih lanjut, Efa mengusulkan agar kerja sama UNAND dan LPS diperluas tidak hanya di dalam kampus. Ia mendorong adanya riset bersama dan program pengabdian masyarakat yang lebih konkret.
"Misalnya, melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Literasi Keuangan. Mahasiswa bisa terjun langsung ke nagari-nagari yang tingkat literasinya masih rendah, memberikan dampak nyata," usulnya.
Baca Juga: OJK dan Unand Jalin Kerjasama Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
Kegiatan ELKASU 2025 di UNAND turut menghadirkan para pakar di bidangnya sebagai narasumber, yakni Edi Ariyanto (Dosen FEB UNAND), Abdi Azizul Hakim (DH Secured Loan & Card BRI), dan Yudistira Surjadi Slamet (Spesialis Madya Riset LPS). [*/hdp]
