Padangkita.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) emoh ikut pertemuan ratusan ulama dari tiga benua di Kota Padang, Sumatera Barat, yang dimulai pagi ini, Senin (17/07/2017).
“Keputusan itu diambil berdasarkan musyawarah dengan ketua MUI kabupaten/kota dan Pengurus Harian MUI Sumbar, di aula Masjid Nurul Iman, Padang, Sabtu kemarin,” ujar Ketua Umum MUI Sumatra Barat (Sumbar) Gusrizal Gazahar, kemarin.
Dia mengatakan, acara yang digawangi Pemerintah Kota Padang tersebut tidak melibatkan MUI secara utuh. Menurutnya, panitia acara pernah berkomunikasi di awal, tapi tidak pernah memberitahu tentang format acara dan konten apa yang akan diperbincangkan dalam pertemuan itu.
Maka itu, bilangnya, MUI memutuskan untuk tidak menghadiri acara tersebut dan tidak mengutus siapapun atas nama MUI Sumbar maupun MUI kabupaten/kota.
“Namun kami berdoa semoga acara tersebut berjalan dengan baik dan membawa kemashlahatan kepada umat khususnya di Ranah Minang,” tandasnya.
Gusrizal menegaskan, apa pun hasil kegiatan tersebut, otomatis tidak berhubungan dengan MUI, baik dalam hal kajian maupun memutuskan.
Pertemuan ulama dari Asia Tenggara, Asia Barat Daya, Afrika, dan Eropa, sejatinya dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla. Tapi sepertinya batal, seiring dengan agenda dari panitia yang mengatakan bakal di buka oleh Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.
Kall sendiri kata Humas Wapres, Hendra, punya agenda di Bali hari ini.
Kegiatan yang dilabeli Multaqa Da’i Internasional, diperkirakan dihadiri sekitar 506 ulama dan da’i.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menjelaskan, ulama ataupun da’i yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yakni sebanyak 34 orang.
Mereka diantaranya yakni Ustad Muhammad Hatta Lc asal Aceh, Ustad Muhammad Jumadi Lc asal Lampung, Ustad Ahmad Alim asal Jawa Barat, Ustad Mujahid Ahlisa asal Sulawesi Barat, Ustad Muhammad Ayub asal Papua, Ustad Muhammad Mahmud asal Flores, Ustad Mustafid Anna asal Bali, Ustad Ambo Tang asal Sorong, Ustad Yusuf Harun asal Jakarta, dan lainnya.
“Seluruh ustad dari seluruh provinsi ini tiba di Padang, Minggu (16/7). Kecuali Ustad Muhammad Hatta Lc asal Aceh yang datang lebih dulu dibanding yang lain itu,” paparnya.
Ditambahkan Ustad Usman Baco, sebanyak sepuluh negara se-Asean juga ikut mengirimkan ulama maupun da’i. Sepuluh negara itu yakni Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, dan Laos.
Ulama yang hadir yakni Zaid, Napsa Ahmad, Jamal Munib, Muhammad Yusuf Ocfemia (Filipina). Shafee Kara dan Ilyas Assidki (Thailand). Mustofa Yachun (Myanmar). Hasan Soleh dan Shalah Shaleh (Kamboja). Abdurrasyid Muhammad (Brunei). Muhammad Azri Azman dan Rasman (Singapura). Dr Basiron dan Dao Thanh Him (Vietnam). Julio Muslim Dacosta dan M. Anwar Dacosta (Timor Leste). Ismail Usmar dan Dr Abdul Basith (Malaysia). Serta, Imam Yahya asal Laos.
“Sedangkan dari Saudi Arabia mengutus Syaikh Hasan Bugis,” terang Ustad Usman Baco.
Tidak itu saja. Tuan rumah Kota Padang juga mengutus 179 da’i dan ulama. Begitu juga utusan da’i dan ulama se-Sumatera Barat luar Kota Padang sebanyak 139 orang. Termasuk da’i dan ulama tambahan dari Indonesia sebanyak 24 orang.
“Tamu Saudi Arabia, Eropa dan Afrika hadir sebanyak 60 orang. Begitu halnya dari perwakilan Ormas dan Tokoh sebanyak 25, serta dari Yayasan Al Manarah Al Islamiyah sebanyak 27 orang,” pungkasnya.