Berita artis terbaru: Pernah mendukung penuh Donal Trump, Rapper Kanye West Menyatakan maju dalam pemilihan presiden amerika November mendatang.
Padangkita.com - Rapper Amerika Kanye West mengumumkan dirinya maju dalam pemilihan Presiden Amerika yang dijadwalkan pada bulan November menatang.
Bahkan West telah menerima dukungan dari CEO Tesla, Elon Musk. Kabar ini sampaikan melalui akun twitter pribadinya.
"Kita sekarang harus mewujudkan janji Amerika dengan memercayai Tuhan, menyatukan visi kita dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat ... # 2020VISION." cuitnya.
"Anda mendapat dukungan penuh saya." tulis Musk menanggapi West.
Sementara itu, Kim Kardashian istri West tidak banyak bicara setelah berita itu tersebar, tetapi menunjukkan dukungannya dengan tweet emoji Bendera Amerika sebagai tanggapan.
Belum jelas dengan siapa pemenang Grammy 21. Namun jelas Presiden Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
Bukan kali ini saja, West menjadi perbincangan terkait pemilu AS. Pada November 2019 sempat berencana untuk mencalonkan diri pada tahun 2024.
Sementara tidak ada batas waktu resmi untuk memasuki pemilihan presiden, kandidat harus memenuhi persyaratan dan administrasi tertentu.
Pada Oktober 2018, West dengan terkenal mengungkapkan dukungannya untuk Trump setelah kata-kata kasar Twitter.
Baca juga: Tidak Bercukur Usai Melahirkan, Pria Ini Tinggalkan Kekasihnya
Segera setelah itu, ia berkunjung ke Trump sendiri di Gedung Putih, mengenakan merek dagang Presiden "Make America Great Again " dan menyampaikan pidato di mana ia membahas alam semesta alternatif dan diagnosis gangguan bipolar, yang katanya sebenarnya kurang tidur
Sementara itu, Kim Kardashian juga telah bertemu Presiden lebih dari satu kali melobi reformasi peradilan pidana.
Untuk Trump sendiri, sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada tanggal 26 Juni menunjukkan bahwa peringkat persetujuan Trump berada pada tingkat terburuknya (40 persen) menyusul protes terhadap kebrutalan polisi di AS dan di tengah lonjakan kasus virus coronavirus di negara itu.
Baca juga: Nikah Saat Usia Senja, 5 Bintang Bollywood Ini Langgeng
Sebuah rekor 58 persen pemilih tidak menyetujui pekerjaan yang dilakukan Trump di Gedung Putih, menurut survei baru yang dilakukan oleh Institut Marist untuk Opini Publik bersama dengan Radio Publik Nasional dan PBS NewsHour. [*/Son]