Jakarta, Padangkkita.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengungkapkan, Renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dilakukan dengan mekanisme pembangunan terintegrasi rancang bangun. Renovasi ditargetkan, akan rampung pada akhir bulan Juli 2022, untuk dapat digunakan pada pelaksanaan side eventG20 pada bulan Agustus 2022.
Menurut Diana Kusumastuti dalam keterangan tertulisnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya melakukan Penataan Area Gerbang Utama, Renovasi Joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, Sasono Adiguno) yang dikerjakan oleh PT. PP (Pembangunan Perumahan).
Kemudian, Renovasi Museum, Penataan Lanskap Anjungan dan Pedestrian, Penataan Outer Ring (Halte), Area Parkir, dan Gedung Pengelola yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
Selanjutnya, Penataan Lanskap Pulau-Pulau di Danau Archipelago (Pedestrian Anjungan, Amphitheatre, Promenade) yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya, dan Renovasi Museum Theatre Garuda, Museum Telkom, dan Keong Mas yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya.
Lalu, Penataan Lanskap Pedestrian Anjungan, Viewing Tower, Kaca Benggala, Pembangunan Community Center yang dikerjakan oleh PT. Adhi Karya, dan Struktur Parkir (Elevated) yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya.
Diana menjelaskan, tahapan renovasi yang dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi awal terhadap keinginan dan visi misi Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) terhadap TMII ke depan.
Melalui Urban Plus, Kemensetneg mengilustrasikan mimpi pembangunan TMII selama 30 tahun ke depan untuk dapat menjadi Indonesia Opera. Dari visioning mimpi tersebut, Kementerian PUPR menggandeng Yori Antar (Han Awal & Partners Architects) menerjemahkan ke dalam perencanaan yang mungkin untuk dilakukan dalam rangka pelaksanaan side event G20 dan mewujudkan mimpi TMII tersebut. Tanpa adanya komitmen tersebut maka waktu pelaksanaan pekerjaan bisa saja melebihi target.
“Konsep Renovasi TMII adalah pengembalian marwah TMII sebagai showcase Indonesia, baik kepada masyarakat dunia maupun kepada masyarakat Indonesia sendiri. Dalam perencanaan TMII disiapkan berbagai narasi ke-Indonesiaan yang akan menjadi sensasi petualangan baru bagi pengunjung nantinya,” ungkap Diana saat mendampingi Kunjungan Kerja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ke TMII, Selasa (12/7/2022).
Terdapat 4 zona dalam perencanaan TMII, yaitu zona Indonesia Klasik, zona Arsitektur Nusantara, zona Indonesia Kini dan zona Jendela Dunia.
Baca juga: PUPR Kebut Pengerjaan Renovasi TMII Jelang KTT G20
“Selain menjadi lokasi wisata, TMII diharapkan dapat menjadi sarana pemersatu bagi masyarakat sedaerah melalui Anjungan Rumah Adat, sarana pemersatu bagi berbagai pemeluk agama melalui Rumah Ibadah, serta sebagai sarana edukasi dan wujud kecintaan terhadap Indonesia melalui museum, serta bangunan pendukung dan atraksi lainnya yang ada di dalam TMII,” terang Diana. [*/pkt]