Puncak Arus Mudik Diperkirakan 23–24 Desember, PT Angkasa Pura II Siagakan Angkutan Nataru

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kanwil Kemenkumham perketat pengawasan di BIM, cegah warga India eksodus.

Bandara Internasional Minangkabau [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com – Pemerintah memutuskan cuti bersama dikurangi tiga hari, 28–30 Desember 2020. Dengan demikian, tanggal merah atau libur hanya pada 24–27 Desember 2020 dan 31 Desember 2020–3 Januari 2021.

Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator 19 bandara tetap melakukan monitoring lalu lintas penerbangan dan kesiapsiagaan angkutan Natal dan tahun baru 2020/2021 selama 18 hari atau mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

Monitoring lalu lintas penerbangan dan kesiapsiagaan ini dilakukan guna memastikan protokol kesehatan di 19 bandara tetap terjaga dan penerbangan berjalan lancar.

President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan Posko Nataru akan diaktifkan di seluruh bandara sebagai wadah 3C di antara stakeholder, yakni coordination, communication dan collaboration.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, Posko Nataru hanya digunakan untuk memantau tren lalu lintas penerbangan, dan pada tahun ini dengan adanya pandemi Covid-19, tugas posko bertambah yakni memonitor operasional bandara dan pelayanan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Kamis (3/12/2020).

Posko Nataru 2020/2021, imbuh dia, akan memiliki key performance indicator [KPI] untuk memonitoring area operasional dan pelayanan guna menjaga kinerja sumber daya manusia, keandalan infrastruktur di sisi udara dan darat, dan penerapan berbagai prosedur sehingga penerbangan di periode Nataru dapat berjalan lancar.

Salah satu bentuk monitoring aspek operasional di bandara misalnya memastikan penerapan physical distancing, kelancaran validasi dokumen tes rapid/PCR test, dan check in area. Sementara salah satu monitoring aspek pelayanan antara lain memastikan ketersediaan hand sanitizer, pelaksanaan disinfeksi, dan kebersihan di setiap area.

“Tren lalu lintas penerbangan juga tetap dipantau secara real time setiap hari pada periode monitoring dan kesiapsiagaan, sebagai salah satu upaya kami dalam mengantisipasi dan menjaga operasional bandara tetap berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang baik,” jelas Awaluddin.

Terkait dengan lalu lintas penerbangan, PT Angkasa Pura II memperkirakan puncak arus mudik ada pada 23–24 Desember 2020 dan 30–31 Desember 2020, kemudian puncak arus balik pada 3 Januari 2021.

Baca Juga: EGM Angkasa Pura II: BIM Sediakan Tes Swab Gratis

“Kesiapan personel ditingkatkan, infrastruktur di sisi udara dan terminal penumpang dipastikan siap digunakan, dan seluruh prosedur akan dijalankan pada Angkutan Nataru ini, termasuk saat puncak arus mudik dan arus balik,” ujar Awaluddin.

Lebih lanjut, dia menuturkan guna mendukung kelancaran keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat, bandara-bandara PT Angkasa Pura II siap memberikan kepastian adanya slot time penerbangan bagi maskapai, alokasi penerbangan tambahan, dan perpanjangan jam operasional bandara-bandara apabila dibutuhkan, pada seluruh tanggal misalnya di sepanjang 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021. [fpkt]


Baca berita Sumatra Barat terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat